PEKANBARU - Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin, mendampingi Pj Wali Kota Pekanbaru, Muflihun, dalam agenda Kunjungan Kerja dan silaturahmi bersama warga di Kecamatan Tenayan Raya, Rabu, (10/1/2024).

Pada kesempatan itu, Muflihun, menyampaikan sejumlah program prioritas Pemko Pekanbaru yang menurutnya baru 40 persen dirasakan warga padahal sudah diluncurkan sejak tahun 2023 lalu.

Kurang masifnya penyebaran terkait informasi itu menjadi penyebab hal itu terjadi.

"Karena, program prioritas belum disebarkan secara masif. Jadi, agenda kunjungan kerja ini membantu menyebarluaskan program prioritas. Dari hasil survei, baru sekitar 40 persen warga yang menikmati program prioritas kita," kata Muflihun.

Dia menyampaikan, seluruh program prioritas itu harus dinikmati warga. Sebab kalau tidak akan rugi karena anggarannya sudah disiapkan di APBD.

Program prioritas itu meliputi, bantuan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dan dari keluarga kurang mampu, santunan kematian, serta subsidi bunga pinjaman bank untuk pelaku usaha mikro.

Kemudian Jaminan Kesehatan Pekanbaru Bertuah (JKPB) melalui program Universal Health Coverage (UHC), dan terakhir program kunjungan rumah masyarakat hidup sehat (Kurma Manis) atau doctor on call.

Muflihun, merinci, bantuan beasiswa bertujuan untuk membantu biaya pendidikan khususnya mahasiswa berprestasi di bidang akademik dan non akademik, serta mahasiswa dari keluarga kurang mampu.

Santunan kematian bagi ahli waris dari keluarga kurang mampu, diberikan untuk membantu biaya penyelenggaraan jenazah. Bantuan itu juga sebagai bentuk kehadiran Pemko Pekanbaru di tengah-tengah masyarakat.

Program bantuan subsidi bunga pinjaman bank bagi pelaku usaha mikro, diberikan supaya pelaku usaha bisa mengembangkan usaha sehingga mampu meningkatkan perekonomian.

Terakhir program kunjungan rumah masyarakat hidup sehat (Kurma Manis) atau doctor on call, Pemko Pekanbaru memberikan pelayanan kesehatan 24 jam. Di program itu, masyarakat bisa menghubungi Puskesmas terdekat jika tak mampu datang langsung.