Ngaku Tentara, Warga Batang Gansal di Inhu Diikat, Dianiaya dan Dipaksa Makan Brondolan Sawit

Ngaku Tentara, Warga Batang Gansal di Inhu Diikat, Dianiaya dan Dipaksa Makan Brondolan Sawit
Delapan orang warga yang disiksa oleh oknum yang mengaku tentara.

Riauaktual.com - Warga Dusun Talang Tanjung, Desa Siambul, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), dikejutkan dengan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum yang mengaku tentara pengamanan khusus kebun PT Seberida Subur anak perusahaan Duta Palma. 

Penganiayaan ini buntut dari lahan milik warga seluas 368 hektar diklaim milik pihak eks PT Seberida Subur. 

Peristiwa itu terjadi, Jumat (12/1/2024), di Dusun Talang Tanjung, saat itu beberapa orang warga berada di lokasi kebun didatangi oleh sejumlah oknum yang mengaku tentara pengamanan khusus kebun PT Seberida Subur.

Kemudian para oknum tentara tersebut menangkap dan mengikat delapan orang warga, lalu dianiaya. 

"Tangan kami diikat, wajah kami dipukuli, dada dan punggung ditendang kemudian kami dipaksa menelan brondolan buah sawit," ujar salah seorang korban Aan Setiawan saat ditemui di Rumah Sakit Muizzah Belilas karena mengalami sesak nafas, Sabtu (13/1/2024).

Menyikapi penganiayaan ini, Aktivis PPKRI Satsus BN Provinsi Riau, Arbain mengatakan pihaknya telah melaporkan penganiayaan yang dilakukan oknum mengaku tentara itu ke Puspom TNI dan ke Komandan Denpom 1/3 Bukit Barisan melalui Sub Denpom Tembilahan. 

"Laporan secara resmi sudah kami sampaikan dan ditindaklanjuti oleh pihak Denpom TNI," sebut Arbain. 

Penganiayaan warga ini disebabkan adanya perjuangan warga mempertahankan lahan mereka seluas 368 hektar yang berada diluar izin PT Seberida Subur. Namun, pihak perusahaan mengklaim bahwa lahan itu milik perusahaan sehingga menuduh warga melakukan pencurian brondolan sawit. 

"Sudah ada peta dan batas patok merah sebagai batas antara lahan warga dan lahan eks PT Seberida Subur. Penetapan batas patok merah ini dilakukan pemerintahan desa dengan pihak PT Seberida Subur bersama warga. Jadi bukan konflik karena warga berada di lahannya sendiri," jelas Arbain.

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index