Riauaktual.com - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, kini masih menunggu arahan Pemerintah Pusat terkait pengungsi Rohingya. Hal ini seiring adanya belasan warga yang diduga pengungsi Rohingya terlantar di jalanan Pekanbaru beberapa waktu lalu.
Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengatakan, dari rapat gabungan secara daring bersama Kementerian Dalam Negeri dan Kemenko Polhukam pada 7 Desember 2023, belum ada keputusan untuk Pekanbaru dijadikan sebagai lokasi penampungan pengungsi Rohingya yang saat ini ditampung Aceh.
"Kemarin ketika kita rapat dengan Kemendagri dan Kemenko Polhukam, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Aceh dan Riau, hasil rapat itu sebagian besar pengungsi Rohingya akan ditempatkan di Aceh," kata Indra, Minggu (17/12).
"Di Aceh itu kan ada Bumi Perkemahan Pramuka yang bisa menampung sekitar seribu (pengungsi), kemudian ada di beberapa kabupaten dengan kapasitas 200-200 (pengungsi)," ulasnya.
Hanya saja, terang Indra, warga Aceh khususnya di lokasi penampungan kurang berkenan untuk menerima pengungsi Rohingya.
Untuk itu, Pemerintah Pusat akan berupaya mencari tempat yang benar-benar terlokalisir sehingga para pengungsi tak bisa berinteraksi dengan masyarakat tempatan.
"Jadi itu hasil rapat sementara (terkait pengungsi Rohingya)," terang Indra.
Namun jika berpatokan dengan pernyataan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi, lanjut dia, Kota Pekanbaru sendiri tak masuk dalam kriteria sebagai lokasi penampungan pengungsi Rohingya.
Yang mana, Menlu mengatakan jika tempat penampungan pengungsi luar negeri mesti terisolir, tidak di lokasi yang memungkinkan para pengungsi berinteraksi dengan masyarakat tempatan.
"Jadi kalau melihat kondisi yang ada dan kriteria yang disampaikan ibu Menlu, tempat kita gak cocok. Karena masyarakat Pekanbaru sendiri ramai, kemudian lokasi penampungan juga di tengah kota," pungkasnya.
#Pekanbaru
