Waspada, Ratusan Warga Pekanbaru Terserang DBD

Waspada, Ratusan Warga Pekanbaru Terserang DBD
Ilustrasi. Net

Riauaktual.com - Masyarakat diminta mewaspadai serangan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Terdata sudah ratusan orang terpapar DBD sepanjang tahun ini. Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru mendata, total sebanyak 257 warga Pekanbaru terserang DBD hingga pekan ke-47 tahun 2023.

"Untuk kasus meninggal dunia belum ada di Pekanbaru. Mudah- mudahan seterusnya tidak ada dan mari kita menjaga lingkungan kita dengan tetap melaksanakan 3M Plus," kata Kepala Dinas Kesehatan Pekanbaru Zaini Rizaldy Saragih, Rabu (29/11).

Dia mengakui, memang terdapat 2 tambahan kasus DBD di pekan ke-47 atau pada minggu ketiga November tahun ini berasal dari warga Kecamatan Tenayan Raya dan Bina Widya.

Ia menuturkan, DBD adalah demam yang diikuti dengan pendarahan di bawah kulit, selaput hidung dan lambung.

"Virus Dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dengan ciri- ciri berwarna hitam dan putih. Dengan gejala awal demam tinggi, kulit bintik merah, nyeri sendi atau otot, sakit perut, nyeri dan muntah," jelasnya.

Zaini Rizaldy, memaparkan pertolongan pertama apabila warga sempat mengalami hal yang disampaikan di atas dengan minum air putih sebanyak mungkin.

Kemudian, minum obat penurun demam atau panas dan mengompres dengan air dingin. Namun, jika dalam tiga hari demam tak kunjung turun, warga diminta segera ke dokter atau ke fasilitas kesehatan.

Zaini mengatakan, bahwa trend kasus DBD di tahun 2023 menurun dibandingkan pada tahun 2022 kemarin.

"Trend perbandingan kasus DBD tahun 2022 dengan tahun sekarang itu menurun. Di minggu ke- 46 tahun 2022 lalu terdapat penambahan sebanyak 12 kasus dan di pekan ke- 47 bertambah 5 kasus. Sedangkan di tahun 2023 pada pekan ke-46 penambahan hanya 5 kasus dan di pekan ke-47 hanya 2 kasus. Namun begitu DBD harus tetap diwaspadai," paparnya.

Berdasarkan data DBD dari minggu 1 hingga ke-47 tahun 2023, Kecamatan Marpoyan Damai menjadi penyumbang terbanyak dengan jumlah sebanyak 44 kasus.

Diikuti, Payung Sekaki dengan jumlah 34 kasus, Tenayan Raya, 31 kasus, Rumbai, 27 kasus, dan Kecamatan Bukit Raya, 22 kasus.

Selanjutnya, di Kecamatan Tuah Madani, 21 kasus, Rumbai Timur dan Bina Widya dengan jumlah sama yakni 15 kasus.

Kecamatan Sukajadi, 11 kasus, Lima Puluh, 9 kasus, Kulim, 8 kasus, Rumbai Barat dan Pekanbaru Kota dengan jumlah sama yakni masing- masing 6 kasus.

Sail dan Senapelan untuk sementara ini menjadi kecamatan dengan jumlah kasus rendah dibanding kecamatan lain yakni masing- masing sebanyak 4 kasus. 

#Kesehatan #Pekanbaru

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index