Konflik di Pulau Rempang, GMNI Riau Gelar Aksi Solidaritas di Tugu Perjuangan Rakyat

Konflik di Pulau Rempang, GMNI Riau Gelar Aksi Solidaritas di Tugu Perjuangan Rakyat
GMNI Riau Gelar Aksi Solidaritas di Tugu Perjuangan Rakyat

Riauaktual.com - Dalam menanggapi konflik yang sedang berlangsung di Pulau Rempang, Kepulauan Riau, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Provinsi Riau menggelar aksi solidaritas hari ini di Tugu Perjuangan Rakyat Riau.

Pada 7 September lalu, insiden bentrok terjadi antara aparat Polisi, TNI, serta Ditpam Badan Pengusahaan (BP) Batam dengan masyarakat setempat. Konflik ini bermula dari tindakan pemasangan patok dan pengukuran tanah oleh aparat gabungan di Pulau Rempang-Galang, yang mendapat penolakan dari masyarakat. Tanah tersebut merupakan bagian dari konsesi PT Makmur Elok Graha (MEG), yang dikelola oleh BP Batam untuk Proyek Strategis Nasional (PSN) bernama "Rempang Eco City". Menurut data WALHI Riau, konsesi ini mencakup area seluas 15.641,15 Ha dan berdampak pada 16 kampung melayu tua di Pulau Rempang.

Proyek yang direncanakan akan mendirikan pabrik kaca dan panel surya ini melibatkan perusahaan asing sebagai investor. Namun, kebijakan ini akan mengharuskan relokasi atau penggusuran masyarakat dari Pulau Rempang. Di pulau ini, lebih dari 10.000 masyarakat adat telah tinggal secara turun-temurun sejak 1834.

Ketua DPC GMNI Kota Pekanbaru, Rahmat Sentosa Daeli, menegaskan bahwa pemerintah tampaknya mengabaikan keberadaan masyarakat adat Melayu Rempang demi kepentingan investasi. Ia berpendapat bahwa proyek PSN ini lebih bersifat ambisius dan kurang mempertimbangkan aspek sosio-kultural serta lingkungan.

Aksi solidaritas di Pekanbaru ini diramaikan dengan orasi, musikalisasi puisi, dan teatrikal oleh kader GMNI. Dalam aksinya, GMNI menyatakan sikapnya sebagai berikut:

1. Mengecam tindakan represif aparat keamanan terhadap Warga Rempang.
2. Menolak relokasi 16 Kampung Melayu Tua di Pulau Rempang.
3. Meminta pembebasan dan pendampingan hukum bagi warga Rempang yang ditahan.
4. Mendesak penarikan pasukan dari Pulau Rempang.
5. Meminta pemulihan fasilitas pendidikan dan kesehatan di Pulau Rempang.
6. Meninjau ulang pengembangan kawasan investasi dengan mempertimbangkan nilai sosial dan budaya.

Ketua DPD GMNI Riau mengajak semua pihak untuk bersolidaritas dengan masyarakat Rempang, menegaskan bahwa ambisi pemerintah seharusnya tidak mengorbankan hak-hak rakyat.

#Pendidikan #ORGANISASI

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index