Ratio Fasilitas dan Petugas PDAM Tak Sebanding dengan Jumlah Penduduk

PEKANBARU (RA) - Tingginya tingkat kebakaran di kota Pekanbaru ternyata selain akibat arus pendek juga dikarenakan tidak sebandingnya ratio fasilitas dan petugas Pemadam Kebakaran (damkar) dengan penduduk.

Data Damkar Kota Pekanbaru menyatakan, kini hanya ada 134 petugas yang bertugas memadamkan kebakaran tiap harinya. Jumlah ini dibagi menjadi 4 peleton. Mereka bertugas  pada 5 pos jaga kebakaran. Demikian hal ini dikatakan Kadis Damkar Kota Pekanbaru, Syafril Nawawi, Minggu (12/8).

"Berdasarkan ratio sesuai Kementrian PU no.11 tahun 2000, Kota Pekanbaru punya 12 pos pemadaman yang tersebar di seluruh kecamatan kota. Tiap pos dilengkapi dua unit mobil pemadam kebakaran," ungkap Syafril.

Untuk petugas masing-masing pos di tempatkan 6 orang.  4 orang  juru padam, 1 operator dan 1 supir. "Sehingga untuk 4 peleton harusnya ada 576 orang hanya untuk pos pembantu, belum lagi petugas untuk pos induk jumlahnya 140 orang. Kenyataannya kita cuma punya 134 orang," keluhnya.

Terkait armada, selama ini Pemerintah Kota Pekanbaru belum pernah melakukan pengadaan alat pemadam kebakaran Kota Pekanbaru. Sehingga yang ada kini 13 unit itu hibah Pemprov Riau, dengan mobil produksi 1972.

"Dari 13 unit mobil hibah ini 3 unit keluaran tahun 1972 dan 11 unit keluaran tahun 1984, tiap tahun kita selalu mengajukan pengadaan. Tapi karena alasan tak menentu, maka yang kita ajukan itu selalu di coret," pungkasnya. (RA5)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index