Tiga Kampung di Kabupaten Siak Ini Ikut Anugerah Paralegal Justice Award MA RI

Tiga Kampung di Kabupaten Siak Ini Ikut Anugerah Paralegal Justice Award MA RI
Bupati Alfedri

Riauaktual.com - Wakil ketua Pengadilan Tinggi Riau Diah Sulastri Dewi menyampaikan ada tiga kampung di kabupaten Siak, Provinsi Riau diusulkan mengikuti anugerah Paralegal Justice Award Kampung sebagai Non Litigation Peacemaker (NLP) Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA RI) dan Badan Pembinaan Hukum dan Nasional (BPHN) Kemenkumham.

"Ada 3 kampung di kabupaten Siak kami usulkan mengikuti Anugerah Paralegal Justice Award Kampung tersebut, yaitu Kampung Rantau Bertuah, Muslim Saragih, Tuah Indrapura Sodikin, dan Kampung Dayun Nasya Nugrik," ujarnya Diah, dalam acara dialog interaktif PRIMA melalui mediasi secara virtual, di Ruang Zamrud Komplek Perumahan Abdi Praja bersama bupati Siak Alfedri, Senin (17/07/2023).

Ia juga mengucapkan selamat kepada bupati Alfedri atas ke ikut sertaan berpatisipasi tiga desa di Siak tersebut .

"Selamat pak Bupati, desanya telah ikut berpartisipasi mengikuti kegiatan anugerah tersebut," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Bupati Alfedri mengatakan di lingkungan masyarakat, lurah/penghulu memiliki peran yang sangat penting menjaga keamanan dan ketertiban warganya.

Menurutnya, lurah/penghulu pada umumnya orang yang disegani dan ditokohkan, sehingga jika terjadi persoalan maka seorang lurah/penghulu dapat menjadi penengah yang mampu mendamaikan setiap persoalan warganya hingga sampai akar masalah.

"Penyelesaian konflik secara damai dapat mempercepat proses pemulihan dan mencegah melebarnya konflik secara lebih luas. Selain itu, keberhasilan para purah/penghulu dalam mendamaikan warganya yang terlibat konflik akan menurunkan jumlah perkara yang masuk ke pengadilan,” terangnya.

Alfedri menambahkan, seorang lurah/penghulu memiliki sumber daya memadai, seperti faktor kedekatan dengan warganya, figur ketokohan dan hubungan kekerabatan dengan para pihak yang bersengketa.

Sehingga pada umumnya akan lebih mudah untuk bisa menjalin komunikasi secara efektif dengan banyak pihak.

"Semua itu menjadi modal besar bagi para penghulu untuk bisa menjadi juru damai, selanjutnya tinggal didukung kemampuan penghulu itu sendiri dalam membangun komunikasi dan melakukan pendekatan secara personal kepada para pihak. Keberhasilan para juru damai dalam meredam konflik di tengah masyarakat akan meningkatkan rasa aman dan nyaman bagi warganya," kata Alfedri.

Lanjutnya, penghulu harus mampu menyerap potensi disegala bidang, baik bidang sosial, ekonomi budaya, dan lainnya. Tentunya hal ini diterapkan dan mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP) dengan mengikuti segala peraturan yang berlaku. (Infotorial)

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index