Riauaktual.com - Diduga depresi karena kehilangan istri tercinta, dr Simon Petrus Pinem (43) mengakhiri hidup dengan cara tragis.
Salah seorang dokter terbaik di Bengkalis tersebut ditemukan tewas dengan posisi leher terjerat di lantai dua ruko tempat prakteknya di Desa Kelapapati, Bengkalis, Selasa (23/5/2023) siang.
Kasat Reskrim Polres Bengkalis, AKP Muhammad Reza ketika di konfirmasi menyebut kejadian berawal ketika Epi Saputra, karyawan editor video korban sekitar pukul 15.00 WIB masuk ke tempat praktek korban untuk mengantarkan buah durian.
"Saat itu pintu dalam keadaan terkunci, lalu epi membuka pintu tersebut dengan kunci cadangan. Ketika saudara epi naik ke atas, dan menemukan korban dengan keadaan tergantung tali di depan pintu kamar dengan posisi berlutut," ujar Kasat Reskrim.
Selanjutnya, Epi turun ke bawah untuk memanggil tetangga yang ada di sekitar lokasi dan melaporkan kejadian tersebut ke Bhabinkamtibmas Polsek Bengkalis, Aipda Ronald Setiawan.
Setelah mengecek tempat kejadian perkara (TKP), Aipda Ronald langsung menghubungi piket Reskrim Polres Bengkalis. Kemudian, Polisi melakukan olah TKP dan membawa jasad korban ke RSUD Bengkalis untuk dilakukan visum.
Berdasarkan visum awal, pada pemeriksaan luar tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau luka akibat benda tumpul/tajam pada tubuh korban.
Kemudian terdapat jerat tali pada leher korban berbentuk huruf V yang identik dengan gantung diri, serta lidah korban menjulur keluar dan terdapat cairan pada celana dalam korban.
"Jasad korban sudah kaku dan lebam. Diperkirakan korban telah meninggal sekitar 4-6 jam sebelum ditemukan," ungkapnya.
Kasat Reskrim mengatakan, berdasarkan keterangan karyawan, korban tersebut memiliki beban pikiran akibat istri korban meninggal dunia sekitar 6 bulan lalu akibat kecelakaan lalu lintas.
"Setelah dilakukan koordinasi dengan keluarga korban di Pekanbaru, mereka menerima korban di visum di RSUD Bengkalis. Lalu jasad korban akan dibawa ke dumai untuk selanjutnya dibawa ke pematang siantar, Sumut untuk dikebumikan," pungkasnya.