Riauaktual.com - Sejauh ini Satreskrim Polres Bengkalis terus melakukan upaya penyelidikan terkait kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Kapolres Bengkalis, AKBP Setyo Bimo Anggoro melalui Kasat Reskrim, AKP Muhammad Reza menjelaskan perkara tersebut sudah naik tahap penyidikan.

"Perkara Karhutla yang ditangani Polresta Bengkalis sudah naik tahap penyidikan. Ditahap penyidikan akan kami tentukan tersangkanya," ujar Reza, Minggu (21/5/2023) melalui pesan tertulis.

Diungkapkan Reza, untuk mengungkap penyebab terjadinya Karhutla Polres Bengkalis akan mendatangkan tim ahli.

"Kita akan datangkan tim ahli. Sejauh ini kita sudah melakukan pemeriksaan saksi. Mohon doanya," ungkap Reza.

Untuk diketahui berdasarkan data dari BPBD Riau, sejak Januari sampai Mei 2023 ini, total sudah sekitar 400,56 hektar lahan yang terbakar di Riau.

Dari total luasan lahan yang terbakar tersebut, Kabupaten Bengkalis menjadi daerah paling banyak terbakar, yakni dengan total 173,34 hektar.

"Ada 43 kejadian Karhutla yang tersebar di 24 desa. Luas lahan yang terbakar lebih kurang 200 hektar. Intinya kita profesional menangani perkara Karhutla. Pantang pulang sebelum padam itulah motto Polres Bengkalis," sambungnya.

Selain itu, Polres Bengkalis dalam penanganan Karhutla mengeluarkan 8 standar operasional prosedur (SOP), yakni SOP Sosialisasi Pencegahan Kebakaran dan Hutan, SOP Patroli Rutin Pencegahan Kebakaran Hutan dan lahan, SOP Patroli Terpadu Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan.

Kemudian SOP Pembuatan, Pemasangan Rambu dan papan peringatan pencegahan kebakaran hutan dan lahan, SOP Pemadaman Kebakaran Hutan dan lahan tingkat Kecamatan, SOP Pemadaman Kebakaran Hutan dan lahan di lahan tanah Mineral, SOP Pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan di lahan Gambut.

Lalu SOP olah TKP penyelidikan penyebab Kebakaran Hutan dan Lahan. SOP penangganan Karhutla tersebut di buat untuk memudahkan para Personil Polri khususnya Bhabinkamtibmas untuk melakukan sosialisasi, penyuluhan dalam penangganan Karhutla kepada masyarakat.