Riauaktual.com - Perubahan iklim dengan meningkatnya suhu menjadi lebih panas pada siangbhari secara global, dapat mengganggu kesehatan. Dampaknya bisa membuat tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi dan ada potensi terserang penyakit lainnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Elis Julinarti menjelaskan, potensi penyakit yang dapat menyerang tubuh manusia saat cuaca panas, seperti dehidrasi, heatstroke dan iritasi kulit yang ditandai dengan kelelahan, kulit kering serta warna air seni yang keruh.

"Terpapar panas matahari dan polusi yang berlebihan juga berpotensi mengakibatkan sakit kepala sebelah (migrain). Asupan makanan yang kurang tepat, seperti gorengan atau makanan pedas dan demam tinggi akibat paparan sinar matahari dapat menyebabkan suhu tubuh meningkat," katanya, Kamis (4/5/2023).

Elis menyarankan kepada masyarakat apabila beraktifitas di luar ruangan hindari memakai pakaian berwarna gelap yang sifatnya menyerap panas. Menghindari kontak secara langsung dengan sinar matahari seperti mengenakan topi atau payung, mamakai pakaian yang berbahan ringan dan longgar.

"Sebisa mungkin berada di dalam ruangan atau berteduh diantara jam 11.00 WIB hingga 15.00 WIB siang dan minum air yang banyak jangan menunggu haus, gunakan sunscreen minimal 30 SPF pada kulit yang tidak tertutup oleh baju sebelum keluar rumah, sediakan botol semprot air yang dingin di dalam kendaraan dan jangan meninggalkan siapapun di dalam kendaraan dalam kondisi parkir baik dengan jendela terbuka maupun tertutup," sarannya. 

Selain itu, Elis juga mengimbau  menghindari mengkonsusmsi minuman berkafein, minuman berenergi, alkohol, dan minuman manis. 

"Kita berharap semoga masyarakat dapat menjaga kesehatan dalam cuaca panas yang terjadi saat ini. Apabila mengalami gejala penyakit segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat," sebutnya.