Riauaktual.com - SIAPAPUN bisa mengalami gangguan tidur, sehingga mempengaruhi kualitas tidur saat malam hari. Bagi mereka pekerja dalam tekanan (deadline) dan waktu tidur berubah seperti wartawan yang kerap mengalami insomnia.
Tentu memerlukan langkah pencegahan agar terhindar dari insomnia. Sebagaimana diketahui, dampaknya pada kesehatan sangatlah berbahaya, dr. Rimawati Tedjasukmana, Sp.S, RPSGT sebagai Dokter Spesialis Saraf membagikan tipsnya.
Ia mendorong agar para pekerja bisa menerapkan sleep hygiene atau pola tidur sehat, seperti tidur dan bangun di waktu yang sama. Namun, ada hal lain perlu dipahami, kata dr Rimawati yaitu menghindari penggunaan gadget sebelum tidur dan hindari konsumsi alkohol serta kafein.
"Untuk mencegah ya terapkan sleep hygiene itu harus, memang paling bagus adalah bangun dan tidur di waktu yang sama setiap hari dijaga. Namun untuk profesi wartawan mungkin tidak bisa," kata dr Rimawati dalam Webinar Panduan Diagnosis dan Tatalaksana Insomnia di RS Medistra Jakarta, Sabtu (18/3/2023) lalu yang dilansir dari Okezone.com.
"Yang paling penting adalah penggunaan gadget sebelum tidur itu dibatasi satu jam sebelum tidur, terus kemudian kafein dan alkohol itu dihindari sebelum tidur," jelasnya
Dokter Rimawati sebagai Ketua INA Sleep, atau yang saat ini disebut Perkumpulan Ilmu Kedokteran Tidur Indonesia (Pendoktin) menambahkan, juga diperlukan untuk tetap menjaga kesehatan dengan olahraga dan melakukan jemur di bawah matahari.
Juga waktu tidur siang yang tidak melebihi 1 jam, karena mampu mempengaruhi waktu tidur di malam hari nantinya. "Kemudian olahraga rutin terus, sering terpapar sinar matahari itu salah satunya juga sebaiknya tidak tidur siang atau tidur siang pun jangan lama ya itu Tengah sampai 1 jam saja," imbuh dr Rimawati.
Sekadar informasi, kurang atau gangguan ada dampak tidak bisa disepelekan mulai dari gangguan ingatan, penyakit jantung, depresi, gangguan sistem kekebalan tubuh (imunitas), diabetes, obesitas dan sebagainya.
"Tadi kalau tidurnya tidak berkualitas atau tidak bisa tidur bisa cemas depresi bisa jadi pelupa karena ada berhubungan dengan memori. Jangka panjangnya bisa terganggu imunitasnya, gampang sakit bisa menyebabkan kanker karena berkaitan dengan imunitas," kata dr Rimawati
Perlu diketahui, Pendoktin ialah organisasi keseminatan dari berbagai multidisiplin yg tertarik dalam mempelajari ilmu tentang tidur. Anggotanya terdiri dari dokter umum, dokter2 spesialis Neurologi, Paru dan Kedokteran Respirasi, Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Kesehatan Anak, Penyakit jantung dan pembuluh darah, Kesehatan Jiwa, Telinga Hidung Tenggorokan, Ikatan peminatan gangguan kraniomandibula.
#Bapenda Pekanbaru
#Puan Maharani