Current Date: Selasa, 09 Desember 2025

Fakta Sosok Wanita Yang Terobos Istana Dibongkar BNPT

Fakta Sosok Wanita Yang Terobos Istana Dibongkar BNPT
Wanita bercadar terobos Istana Siti Elina ternyata pendukung HTI dan miliki paham radikal

Riauaktual.com - Fakta sosok wanita bercadar terobos Istana dibongkar BNPT, jangan kaget.

Wanita bercadar terobos Istana Merdeka terjadi pada Selasa pagi, 25 Oktober 2022.

Selain menerobos Istana, wanita bercadar itu juga menodongkan pistol kepada anggota Paspampres.

Berdasarkan pemeriksaan awal, wanita tersebut diketahui bernama Siti Elina.

Saat ini, BNPT tengah mendalami dugaan keterlibatan Siti Elina dalam organisasi jaringan teroris.

Hal itu disampaikan Direktur Pencegahan BNPT Ahmad Nurwakhid dalam keterangannya, dilansir pojoksatu.id dari Antara.

“BNPT sedang melakukan koordinasi intensif dengan aparat penegak hukum untuk memastikan apakah pelaku bagian dari jaringan terorisme atau pelaku tunggal,” ujarnya sebagaimana dikutip dari Pojoksatu.id.

Ahmad Nurwakhid juga mengungkap, dari penelusuran sementara ditemukan fakta bahwa memiliki pemahaman radikal.

Siti Elina juga diketahui mendukung salah satu ormas radikal, yakni HTI yang telah dibubarkan pemerintah.

Selain itu, Siti Elina juga ternyata sering mengunggah propaganda khilafah melalui akun media sosialnya.

“Pendalaman terhadap profil dan motif pelaku terus dilakukan untuk mendapatkan informasi yang akurat adanya keterkaitan dengan aktor- aktor lain,” bebernya.

Ahmad mengatakan serangan teror melibatkan perempuan di Indonesia bukan hal yang baru.

Itu sebagaimana ancaman bom di Istana Negara pada 2016 silam yang berhasil digagalkan.

Calon pengantin yang ingin melakukan aksi teror di Istana Negara tersebut adalah Dian Yuli Novi.

Kemudian keterlibatan perempuan dalam aksi teror juga terjadi pada tahun 2021 saat Zazkia Aini menyerang Mabes Polri.

“BNPT telah mewaspadai tingkat kerentanan perempuan untuk direkrut dan dijadikan sebagai pengantin oleh kelompok teroris,” ujar dia.

Dalam jaringan teroris, perempuan tidak lagi menjadi aktor pendukung dan simpatisan, tetapi sudah diposisikan sebagai pelaku atau martir.

“Pemanfaatan perempuan dalam aksi terorisme memang tren baru khususnya yang dilakukan ISISbaik dilakukan dengan jaringan atau lone wolf yang tidak terikat komando dan jaringan,” terang dia.

 

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index