Sandiaga: Industri Batik Serap 4 Juta Tenaga Kerja

Sandiaga: Industri Batik Serap 4 Juta Tenaga Kerja

Riauaktual.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno mendukung batik Riau dapat menyapa dunia dan populer. Dukungan itu disampaikan Sandi saat menghadiri pameran Hari Batik di Mall Pekanbaru secara virtual, Minggu (2/10). 

"Batik Riau menyapa dunia. Potensi batik Riau bisa dikembangkan dan menjadi primadona masyarakat," kata Sandi.

Menurut Sandi, batik merupakan salah satu bagian dari subsektor ekonomi kreatif yaitu fashion. Bahkan menurut Sandi, industri batik menyerap 4 juta tenaga kerja.

"Subsektor ini berkontribusi dan hampir menyerap 4 juta tenaga kerja, industri kreatif batik juga telah berhasil melalui tantangan hantaman pendemi COVID-19," katanya.

Sebagai putra Riau, kata Sandi, dia merasa bangga dengan peringatan Hari Batik Nasional juga dirasakan warga Riau. Rumah Sandiuno Indonesia (RSI) dan Puan Aspekraf menjadi pelopor kegiatan Hari Batik Nasional di Riau.

"Saya ingin semua di Riau bangga dan beli produk-produk buatan indoneesia. Jadikan Hari Batik Indonesia sebagai momentum, kita harus punya rasa memiliki dan meyakini bahwa pelestarian batik adalah identitas bangsa," kata Sandi.

Sandi menyampaikan, 2 Oktober adalah menjadi hari bersejarah bagi batik nasional. Bahkan batik telah mendapat pengakuan dunia yang harus jadi kebanggan masyarakat di Tanah Air.

"2 Oktober adalah Hari Batik yang sudah mendapat pengakuan dunia. Oleh karena itu kita patut bangga, seperti saya yang bangga menggenakan rompi dan tanjak khas Riau," ucap Sandi.

Sementara itu, Ketua RSI Wilayah Riau, Taufan mengatakan 3 tahun terakhir ini banyak UMKM khususnya pembatik dihantam badai Pandemi COVID-19. Itu berakibat pada ekonomi yang menjadi sulit dan butuh ada dukungan untuk bangkit.

"3 Tahun ini Ekraf dihantam badai ekonomi karena COVID-19 dan banyak kesulitan. Ya dengan event-event ini kita mendongkrak agar Ekraf bisa hidup dan bangkit kembali," kata Taufan.

Taufan akan terus mengawal pembatik-pembatik Riau untuk terus berkembang melalui RSI. Dia juga mengutamakan upaya promosi batik khas Riau yang kini tengah gencar diproduksi.

"Kami RSI berperan mengawal agar dapat membantu mengangkat dan mendukung agar bisa sampai ke tingkat nasional dan internasional. Ke depan kami siap untuk mengawal UMKM, Parekraf dan semua agar memberi bantuan mengangkat para pengrajin-pengrajin ini," jelas Taufan.

Menurut Taufan, ada beberapa kesulitan dari pembatik untuk mengembangkan hasil produksinya. Salah satunya adalah terkait promosi dan pemasaran.

"Makanya kita bantu nanti untuk promosi dengan Kemenparekraf. Hari ini adalah salah satu upaya kita dengan mengajak para pembatik hadir mempromosikan batik khas Riau, termasuk yang saya pakai saat ini adalah batik khas Kampar," katanya.

Hal senada disampaikan Koordinator Puan Aspekraf, Irna Juita. Dia mengatakan dalam pameran kali ini ada 150 orang hadir memamerkan batik khas daerah masing-masing. Bahkan mereka yang tampil adalah dari kalangan anak-anak hingga orang dewasa.

"Hari ini kita lihat ada 150 orang tampil di sini, batik kita tidak kalah sama batik dari luar. Selama ini kami juga sudah berusaha kerjasama dengan mal-mal dan diberikan tempat untuk menjual batik-batik dari Riau," katanya.

Juita mengakui sebagai komunitas pecinta batik dan kain tenun, pihaknya membina untuk mengangkat dari motif-motif di daerah jangan lagi dari jawa. 

"Karena ini adalah khasnya kita dari Riau, nanti oleh-oleh Riau juga bisa berupa batik," jelasnya.

Dia menerangkan, sejumlah motif batik Riau sendiri antara lain motif pucuk rebung, motif mahkota raja siak, motif Candi Muara Takus dan motif Istana Siak. Selain motif sejarah, batik Riau juga bermotif tanaman.

"Selain itu ada pula motif bunga kiambang, mumbang nipah, motif itik pulang petang dan bunga seroja," tandasnya.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index