Apa Tembakau Alternatif Lebih Aman daripada Rokok?

Apa Tembakau Alternatif Lebih Aman daripada Rokok?
Merokok berbahaya bagi kesehatan (Foto: Shutterstock)

Riauaktual.com - BANYAK orang yang belum paham soal tembakau alternatif. Mereka menilai tembakau alternatif sama berbahayanya dengan rokok.

Bicara tentang rokok, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat menyebutkan bahwa merokok berpotensi meningkatkan risiko penyakit tidak menular. Seperti jantung koroner dan stroke sebanyak 2 sampai 4 kali.

Perokok pria juga berpotensi terkena kanker paru-paru sebanyak 25 kali. Merokok juga dapat memicu kanker seperti kandung kemih, darah, serviks, tenggorokan, hati, pankreas, perut, ginjal, dan ureter.

“Tidak diragukan lagi, berhenti merokok. Jika berhenti merokok, Anda secara dramatis menurunkan risiko,” kata Kurtis A. Campbell, MD, Ahli Onkologi Bedah Bersertifikat di Mercy Medical Center di Baltimore seperti dikutip dari Yahoo Life.

Menurut data National Cancer Institute Amerika Serikat, TAR yang merupakan hasil dari pembakaran rokok, mengandung berbagai senyawa karsinogenik yang dapat memicu kanker. Dari 7.000 bahan kimia yang terkandung dalam asap rokok, 2.000 di antaranya terdapat pada TAR.

Kemudian sederet peneliti dunia juga telah melakukan studi tentang produk tembakau alternatif. Yakni pada rokok elektrik, maupun snus.

Layanan Kesehatan Nasional Inggris mengklaim, produk tembakau alternatif lebih aman karena tidak membakar tembakau. Pada akhirnya tidak menghasilkan TAR maupun karbon monoksida, dua elemen yang paling berbahaya dari asap rokok.

Lalu hasil penelitian tersebut juga membuktikan bahwa produk tembakau alternatif berbeda dengan rokok. Produk ini tidak menghasilkan TAR dan asap berbahaya sama seperti rokok.

Public Health England, lembaga eksekutif Departemen Kesehatan Inggris, dalam Evidence Review of E-Cigarettes and Heated Tobacco Products 2018 menyebutan bahwa produk tembakau alternatif memiliki risiko yang lebih rendah hingga 95% daripada rokok.

“Keyakinan yang salah bahwa produk tembakau alternatif sama berbahayanya dengan merokok dapat mencegah ribuan perokok beralih ke produk ini untuk membantu mereka berhenti,” kata Profesor Lion Shahab dari Universitas College London, seperti dikutip dari The Guardian.

 Bayu

Sementara itu, penyiar radio, pembawa acara dan aktor Bayu Oktara mengatakan, ia menggunakan produk tembakau alternatif karena ingin berhenti merokok akibat sering mengalami sakit tenggorokan dan batuk berdahak pada pagi hari.

Aktor kelahiran 1978 itu kemudian mulai mencoba produk alternatif karena sakit tenggorokan itu sangat mengganggu aktivitasnya sebagai penyiar radio.

“Hal-hal itu sangat mengganggu kalau saya harus siaran pagi, syuting dan nge-MC,” ujar Bayu.

Dikutip dari Antara, Bayu sebenarnya menyadari bahwa TAR yang terkandung pada asap rokok merupakan pemicu berbagai risiko penyakit berbahaya. Namun ia mengakui masih sering tergoda untuk kembali merokok jika sedang memiliki waktu senggang, seperti ketika sedang menunggu jadwal siaran atau syuting.

Oleh karena itu, niat untuk berhenti dari kebiasaan merokok menjadi semakin besar yang yang mendorongnya untuk beralih ke produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan dan rokok elektrik.


“Yang saya rasakan itu saya jadi jarang batuk. Lalu, baju dan tangan saya udah tidak bau lagi, jadi lebih tidak menganggu saat ketemu istri dan anak,” terangnya.

Kendati demikian, ia menekankan sebelum bertemu dengan keluarga, dirinya tetap menerapkan protokol kebersihan dan kesehatan, seperti mencuci tangan dan membersihkan mulut.

Bayu berpendapat edukasi terkait produk tembakau alternatif bagi perokok dewasa itu sangat penting. Namun ia menyadari saat ini edukasi tersebut masih sangat terbatas dan belum masif, sehingga banyak perokok yang belum memiliki pemahaman yang akurat tentang produk tersebut.

 

 

 

Sumber: Okezone.com


 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index