Riauaktual.com -- Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan (Zulhas), menyampaikan kalau sebenarnya anak-anak muda Riau sangat kreatif dalam melaksanakan berbagai jenis usaha, hanya saja mereka kesulitan dalam memasarkan produk yang mereka hasilkan.
"Karena itulah Kementerian Perdagangan mengembangkan platform digital yang memungkinkan orang tahu di suatu daerah ada produk apa saja. Ada juga tol way yang memungkinkan produk UMKM mampu tembus ke pasar internasional," jelas Menteri Zulhas.
Mendag juga mengkampanyekan agar produk nasional bisa go international. Sehingga, produk-produk asli Indonesia bisa dijual oleh anak bangsa sendiri bukan oleh negara lain.
Namun, tambahnya, tiap orang, termasuk mahasiswa harus mampu merancang peta jalan hidupnya terlebih dahulu. Tahun ini apa yang hendak dilakukan, tahun depan apa lagi. Jadi ada rencana yang membuat hari-hari mereka lebih produktif.
Hidup ini kata Zulkifli kita boleh memilih, mau dibawa ke arah yang mana, semuanya sangat bergantung pada diri sendiri, karena itulah sebagai manusia yang diberi kelebihan oleh Allah, yakni akal dan pikiran, maka seharusnya bisa menjadi lebih baik dan lebih kuat dan tangguh.
“Zikir dan pikir itu kita sebut hikmah, gabungan pikiran yang menjadi ilmu pada pikiran yang kokoh itulah yang menghasilkan yang bermanfaat bagi orang banyak,” ujarnya.
Manusia, terangnya, punya kemampuan memilih atau free will. Berbeda dengan ciptaan lainnya. Karenanya, manusia ada yang sukses dan tidak. Ada yang beragama dan tidak. Karena itu, tidak boleh sombong menghukum orang lain. "Jangan tuding orang masuk surga atau neraka. Karena kita tidak punya kemampuan untuk menentukan hal itu," tegasnya.
Pilihan orang, tambahnya, akan menentukan kuantitas dan kualitas. Demikian pula bagi mahasiswa. Karenanya, jika ada yang sudah umur 19 tahun tapi belum bisa mandiri, maka harus hati-hati. Artinya, mahasiswa bersangkutan belum bisa mengembangkan diri sendiri.
Manusia, tambahnya, akan ditentukan dari keteguhan jiwa, ketekunan dan sebagainya. "Setuju atau tidak, hidup itu kompetisi. Lihat bagaimana orang di Jepang, Korea berjuang. Sehingga mereka maju. Sebaliknya, jika ada orang Islam malas, maka tidak akan bisa maju," katanya.
Dia juga mau menyebut ke arah mana, semuanya sangat bergantung pada diri sendiri, karena itulah sebagai manusia yang diberi kelebihan oleh Allah, yakni akal dan pikiran, maka seharusnya bisa menjadi lebih baik dan lebih kuat dan tangguh.
“Zikir dan pikir itu kita sebut hikmah, gabungan pikiran yang menjadi ilmu pada pikiran yang kokoh itulah yang menghasilkan yang bermanfaat bagi orang banyak,” ujarnya.(mad)