PEKANBARU (RA) - Terkait telah berputus asanya Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk melanjutkan pembangunan Pasar Cik Puan yang telah terbengkalai dan menghabiskan anggaran APBD Kota Pekanbaru dalam dua periode, akhirnya terlontar juga isu bahwa Pemko Pekanbaru beberapa waktu yang lalu telah melakukan rapat dengan Pemerintah Provinsi Riau. Akan tetapi, Walikota Peknabru belum bersedia untuk membeberkan hasil rapat tersebut.
"Yang pasti akan kita berikan yang terbaik," ungkap Firdaus singkat sembari meninggalkan wartawan ketika ditemui di Kantor Walikota Pekanbaru, Jumat (3/8).
Dengan adanya rapat tersebut, maka terdapat lagi harapan baru terhadap pembangunan Pasar Cik Puan oleh Pemko Pekanbaru yang telah menghabiskan anggaran Rp20,2 Milliar dan pengerjaannya telah 40 persen. Demikian dikatakan Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Zaidir Albaiza SH ketika dimintai keterangan atas adanya rapat diam-diam antara Pemko dan Pemprov membicarakan pembangunan pasar tersebut.
"Ini tentunya satu harapan lagi yang diberikan Pemko Pekanbaru. Berarti Pemko masih berusaha memperjuangkan pasar tersebut sesuai dengan permintaan kita kemarin. Soalnya, kalau Pasar Cik Puan ini dilepas tangan oleh Pemko, ratusan pedagang yang ada akan merana," kata Zaidir yang ditemui di gedung DPRD Kota Pekanbaru.
Ditambahkannya, selama ini persoalan sengketa lahan Pasar Cik Puan antara Pemprov Riau dengan Pemko Pekanbaru tidak diketahui oleh para pedagang, bahkan pedagang tak mau tahu tentang hal itu. Pedagang hanya berpegang terhadap komitmen awal Pemko Pekanbaru yang meminta pedagang pindah dari bangunan pasar yang lama untuk dibongkar dan 2013 kelak bangunan permanen pasar akan bisa ditempati pedagang guna berdagang dengan nyaman.
"Dengan komitmen awal itu mereka mau pindah dari tempat jualan lama yang ada di Pasar Cik Puan lalu, mereka rela membuat tempat penampungan sementara untuk berjualan dengan harapan pada 2013 itu gedung pasar bisa selesai, kalau tak jadi dibangun, tentu ini menzalimi pedagang," pungkasnya. (RA1)