Petani Karet Diterkam Beruang, Tangan Patah Tubuh Luka-luka

Petani Karet Diterkam Beruang, Tangan Patah Tubuh Luka-luka

Riauaktual.com - Seorang petani karet, Abdul Muthalib (40), alami luka-luka dan patah tulang setelah diserang seekor beruang, di Desa Teratak Baru, Kecamatan Kuantan Hilir, Kabupaten Kuantan Singingi, Minggu (12/6/2022) lalu. 

Korban diserang seekor beruang ketika tengah menyadap pohon karet di kebun miliknya. Abdul alami patah tulang tangan sebelah kiri, dan luka bekas cakaran di sejumlah bagian tubuh. 

Siang itu, saat korban sedang menyadap karet, tiba-tiba dihampiri seekor beruang dan langsung menerkam tangan sebelah kiri korban dari arah belakang, sehingga korban langsung terjatuh.

"Jadi ambo sedang manakiak (menyadap) ,ambo indak obe kalau ado beruang. Tibo-tibo beruang tu langsung manokam (menerkam) tangan ambo dari belakang," katanya saat berbincang dengan Riauaktual.com di kediamannya, Sabtu (25/6/2022) sore. 

Lanjut Abdul, setelah dirinya terjatuh akibat terkaman beruang dan mengalami patah tulang tangan, ia sontak berfikir untuk melakukan sesuatu agar lepas dari serangan beruang tersebut.

"Saat itu saya langsung berpura pura mati. Jadi, setelah saya tidak bergerak sama sekali lagi barulah saya dilepaskan nya," ujar Abdul.

Setelah lepas dari terkaman beruang tersebut dan memastikan beruang itu sudah jauh dari nya, ia langsung berteriak mintak tolong. Teriakkan korban ini di dengar oleh salah seorang warga yang bernama mukhlis.

"Ambo langsung mintak tolong, jadi ada pak Muhklis orang yang berdekatan kebun nya dengan saya yang mendengar, dan langsung ia menolong saya," jelas Abdul. 

Mukhlis langsung membawa korban pulang dan saat itu juga korban langsung dilarikan ke Puskesmas terdekat, dan kondisi korban sampai saat sekarang masih terbaring di rumah dalam pemulihan.

Sementara itu seorang warga Teratak Baru Aan (32) mengatakan, pada hari Selasa kemarin warga juga melihat seekor beruang yang sudah mendekati pemukiman warga.

"Iya hari Selasa kemarin warga masih melihat beruang, sudah mendekati pemukiman warga, jadi kami sangat khawatir bang," ungkap aan.

Untuk diketahui pada 2 tahun yang lalu seorang warga Teratak Baru juga menjadi korban terkaman beruang. Akibat terkaman beruang itu kondisi warga itu sampai sekarang kehilangan sebelah bola mata. 

Disamping itu PJ Kepala Desa Teratak Baru Yanto Lubis juga membenarkan informasi tersebut.

"Iya benar pada tanggal 12 Juni kemaren salah satu warga saya menjadi korban terkaman seekor beruang saat menyedap karet di kebun nya," ungkap Yanto

Dilanjutkan Yanto Saat ini korban masih terbaring dirumah masa pemulihan. Kondisi korban mengalami patah tulang sebelah kiri.

Yabto berharap Kepada BBKSDA Provinsi Riau agar segera melalukan tindakan atau melalui observasi beruang tersebut.

"99 persen masyarakat desa itu pekebun , dan saat sekarang masyarakat sudah merasa ketakutan untuk ke kebun, karena takut," ulasnya. 

Tentu kita tidak ingin lagi ada korban berikutnya. Maka dari itu kami atas nama pemerintahan desa, masyarakat agar segera pihak BBKSDA harus mengambil tindakan Kembali.

Sementara itu TIM BKSDA Provinsi Riau Siswiyono mengatakan, setelah pihak nya turun ke lapangan, ia membenarkan adanya serangan seekor beruang.

"Kalau kami lihat dari tangan pak Abdul yang patah itu, memang terkaman beruang. Saat kami minta keterangan dari korban, memang korban memastikan kalau menerkamnya seekor beruang," paparnya. 

Untuk langkah selanjutnya, dikatakan siswiyono, ia akan membuat laporan serta kronologis kejadian kepada pimpinan. Apalagi tadi dirinya mendengarkan langsung keluhan masyarakat setempat.

Mereka meminta BBKSDA agar melakukan penangkapan karena dilokasi itu mereka sudah takut, dan di perairan ada sekitar 6 ekor beruang yang berkeliaran di sekitar desa mereka.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index