Tina Rahimi, Petinju Muslim Perempuan Pertama Wakil Australia Di Commonwealth Games

Tina Rahimi, Petinju Muslim Perempuan Pertama Wakil Australia Di Commonwealth Games
Tina Rahimi mewakili Australia di Pekan Olahraga Negara Commonwealth di Birmingham, Inggris, Juli mendatang 2022. (Foto Getty Image/Mark Kolbe)

Riauaktual.com - Tina Rahimi akan menjadi petinju Muslim perempuan pertama yang mewakili Australia di Commonwealth Games atau Pesta Olahraga Negara Persemakmuran di Birmingham, Inggris, bulan Juli mendatang.

Tina demikian sapaannya, berasal dari Bass Hill di Sydney, akan bertanding di kelas 57 kg. Ia merupakan satu dari delapan petinju yang baru pertama kali mewakili Australia di pertandingan internasional.

Secara keseluruhan cabang tinju Australia akan menurunkan 11 petinju, yang empat di antaranya adalah perempuan dan tujuh pria.

Tina(26) baru menekuni tinju selama beberapa tahun terakhir. Sebelumnya, ia adalah seorang make-up artist atau perias wajah.

Semula, Tina berencana untuk menjadi petinju profesional. Namun pandemi Covid-19 dan persiapan menjelang Pesta Olahraga Persemakmuran saat ini memaksanya untuk sementara menunda rencana.

"Sejak mulai menekuni tinju saya tidak pernah berhenti. Saya sangat suka," kata Tina kepada media Australia The Daily Telegraph. Pertandingan pertamanya pada 2018.

"Saya tidak pernah takut kena pukulan. Saya bahkan berlatih dengan remaja putra, dan walau mendapat pukulan saya tetap maju melawan," kisahnya.

Catatan rekor pertandingan Tina sejauh ini adalah 15-2. Artinya menang 15 kali dan kalah dua kali. Dia berharap berprestasi bagus di Birmingham, Juli nanti.

Dengan menjadi perempuan Muslim pertama yang mewakili Australia di cabang tinju, dia berharap akan memberi inspirasi bagi perempuan lain dari seluruh kalangan untuk terjun di dunia olahraga.

"Ini akan menjadi prestasi luar biasa dari seorang berlatar belakang Muslim. Tidak banyak perempuan Muslim pernah mencapai prestasi seperti ini sebelumnya. Saya harus mengenakan hijab untuk menutup rambut saya dan juga tangan dan kaki saya dibalut pakaian, jadi saya tampak berbeda," tuturnya. 

"Saya merasa bahwa kita bisa melakukan apa saja, kalau kita betul-betul berniat. Bahwa walau kita tampak atau mengenakan pakaian berbeda, berasal dari agama berbeda, tidak berarti kita tidak bisa mencapai impian yang kita inginkan," imbuhnya.

 

 

 

Sumber: RM.id

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index