Riauaktual.com - Bermodalkan telapak tangan dengan posisi terbuka lima jari, para Pak Ogah itu berlagak seperti polisi. Seolah mengatur lalu lintas, yang malah membuat para penumpukan kendaraan kian beringas.
Menggunakan kekuatan lima jari terbuka itu, dengan tenang dan sudah pasti mengabaikan keselamatan, mereka memberikan ruang bagi banyak kendaraan melanggar lalu lintas.
Pemandangan sore itu di Jalan Soebrantas, Panam, Pekanbaru. Salah satu ruas jalan yang dihuni banyak Pak Ogah setiap perkawinan simpang dan u-turn atau putar arah. Nah, dari simpang-simpang itulah mereka memberikan ruang bagi kendaraan, baik roda dua maupun roda empat menyeberangi jalan menuju arah putaran.
Tanpa merasa berdosa, meski kendaraan panjang mengular, mereka terus menunjukkan kepalan tangan sebagai tanda meminta kendaraan yang berada di jalur yang tepat untuk mengalah. Lalu, memberikan kesempatan si pelanggar lalu lintas mewujudkan hajatnya.
Sepanjang Jalan Soebrantas, nyaris begitu mudahnya ditemukan Pak Ogah. Hanya dua atau tiga putaran sekitar Polsek Tampan lah yang Pak Ogah tau diri dan menghindar dari pak polisi sebenarnya.
Beberapa waktu lalu, Pak Ogah pernah ditertibkan. Tapi entah kenapa, regenerasi mereka begitu cepat. Seperti regenerasi kulit cantik Sophia Latjuba yang begitu mulus tak termakan usia.
Saat telah ditertibkan, jalanan lebih aman dan tentram. Tak ada serobot sana sini dengan modal tangan-tangan di tengah jalan. Apalagi kalau polisi siaga di saat padatnya kendaraan. Pagi dan sore hari. Jauh lebih aman dan nyaman.
Tapi itu dulu. Atau kemarin. Yang entah saya juga lupa kapan itu pernah terjadi. Yang pasti, sekarang mereka kian banyak. Dulu satu dua orang di tiap simpang atau putaran, kini bisa bergerombol seperti kawanan.
Apalagi seminggu lagi jelang Ramadhan. Bakal lebih banyak Pak Ogah-Pak Ogah bedatangan. Mengharapkan uluran tangan para penggemar pelanggar aturan. Untuk membeli baju lebaran. Belum lagi nanti kombinasi para penjaja takjilan. Akan sangat seru jalanan Kota Pekanbaru.