Bicara Kasus Ferdinand, Yaqut Diceramahin Tifatul

Bicara Kasus Ferdinand, Yaqut Diceramahin Tifatul
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas. (Foto: Humas Kemenag)

Riauaktual.com - Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas ikut mengomentari kasus yang lagi heboh tentang cuitan “Allahmu lemah” yang diposting aktivis media sosial, Ferdinand Hutahaean. Komentar Yaqut soal kasus ini cukup halus, yakni meminta publik jangan buru-buru menghakimi Ferdinand. Politisi PKS Tifatul Sembiring yang tidak sependapat, langsung ceramahin Yaqut.

Sepekan terakhir ini, cuitan Ferdinand tersebut menyita perhatian publik. Masyarakat di dunia maya, maupun dunia nyata, banyak yang mengecam Ferdinand hingga melaporkannya ke polisi. Hampir tiap hari, berbagai tagar juga bermunculan di medsos hingga menjadi trending topic. Kebanyakan isinya berupa protes terhadap cuitan eks politisi Partai Demokrat itu.

Yaqut yang selama ini ditunggu-tunggu komentarnya soal kasus Ferdinand, akhirnya buka suara. Berbeda dengan komentar banyak orang, Menag memilih mengademkan suasana. Dia meminta publik untuk tenang dan tidak terburu-buru emosi menyikapi cuitan Ferdinand.

“Saya mengajak masyarakat untuk tidak buru-buru menghakimi Ferdinand. Kita tidak tahu apa niat sebenarnya Ferdinand mem-posting tentang ‘Allahmu Ternyata Lemah’ itu,” kata Yaqut dalam keterangannya, kemarin sebagaimana dilansir dari RM.id.

Eks Ketua Umum GP Anshor itu bahkan mengajak masyarakat menghormati proses hukum yang saat ini sedang dilakukan oleh pihak kepolisian. Menurutnya, hal ini penting untuk mencari tahu soal apa sebenarnya maksud dari Ferdinand membuat cuitan tersebut.

Kata dia, bila benar Ferdinand seorang mualaf, maka yang dibutuhkan bukanlah cacian, tapi bimbingan keagamaan. “Saya berharap kasus yang sudah berproses di kepolisian itu bisa berjalan transparan dan menghasilkan putusan yang seadil-adilnya,” ujar adik kandung Ketum PBNU, Yahya Cholil Staquf.

Eks Wakil Ketua Komisi II DPR ini juga mengajak masyarakat untuk menyudahi polemik di media sosial. Menurutnya, semua pihak harus menahan diri dan bersikap santun dalam beropini di medsos.

“Mari gunakan medsos dengan menyebarkan konten-konten yang santun, termasuk soal agama. Sehingga kerukunan beragama akan semakin kokoh dan kuat,” ujarnya.

Bukannya mengademkan suasana, justru pendapat Yaqut itu malah memicu protes dari banyak kalangan. Bahkan kemarin, Yaqut menjadi trending topic di Twitter dan menuai protes atas sikapnya terhadap Ferdinand.

Tifatul Sembiring jadi salah satu yang tidak sependapat dengan pernyataan Menteri Agama itu. Lewat akun Twitter pribadi, @tifsembiring, eks Presiden PKS itu malah menceramahi Yaqut soal cuitan Ferdinand yang bikin marah banyak orang.

“Masyarakat itu protes omongan SARA begini, bukan menghakimi,” cuit Tifatul sambil membagikan link berita online tentang pernyataan Menag terkait kasus Ferdinand.

Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika itu juga menyebutkan saat ini kasus cuitan Ferdinand tengah diproses Bareskrim Polri. Terlebih sudah masuk tahap penyidikan.

“Kan masih disidik polisi Mas, nanti kalau alat buktinya cukup baru dilimpahkan ke Kejaksaan. Nah kalau berkas sudah lengkap baru diadili oleh majelis hakim,” ucap anggota Komisi VII DPR itu.

Tak hanya Tifatul, warganet lain juga ikutan menyangkan sikap Menag yang dianggap membela Ferdinand. “Omongan Menag tidak pernah sekalipun menyejukkan buat umat muslim mau keseluruhan atau sebagian. Sangat membingungkan?! Jika sekelas Kemenag justru jadi corong islamphobia, sungguh sangat tragis dalam sepanjang sejarah NKRI,” tulis @KickSychopant.

“Intinya memang haluannya suka tampil beda, ya. Tapi namanya pendapat kita terima saja kalau cerdas. Tapi kalau tidak berkelas, ya cukup tepuk tangan saja! Haha,” timpal dia. “Ini menteri kok ngomongnya begitu. Harusnya menghimbau jangan bikin gaduh gitu. Yang memang melanggar bereskan secara hukum,” sahut @rach_soed.

Seharusnya, ucap @MohSulthon1, Yaqut marah bila agamanya dilecehkan. “Menag kok bicaranya seperti ini. Patutnya Menag bela dong agamanya,” tambahnya. “Menteri Agama @YaqutCQoumas kenapa Anda seperti tidak tersinggung pernyataan yang melecehkan Allah-mu,” miris @HapriZein.

Kendati banyak dihujat, ada juga netizen yang membela Yaqut. “Mari kita semua menahan jempol kita semua dan mengawal proses hukum ini. Jangan banyak statemen yang menghakimi yang belum tentu terbukti. Gus Men juga udah kasih arahan ya genks, So be wise genks,” imbuh @NinjaCir3ng. “Permintaan Yaqut untuk tabayun (klarifikasi) merupakan imbauan paling elegan. Tabayyun Tabayyun. Itu ciri NU. Beda kaum sebelah. Dah gitu aja,” terang @ZinnunS.

Sementara itu, Bareskrim Polri telah menerbitkan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) terkait kasus ujaran kebencian yang dilakukan oleh terduga Ferdinand Hatahaean. SPDP terbitan Direktorat Tindak Pidana Siber (Dirtipidsiber) Polri tersebut, keluar pada Kamis (6/1) lalu.

Rencananya, tim penyidik kepolisian akan meminta keterangan Ferdinand besok, Senin (10/1). Pemeriksaan tersebut, akan menentukan apakah dugaan perbuatan yang dilakukan Ferdinand dapat disebut perbuatan tindak pidana, dan pantas untuk ditetapkan tersangka pun dimintakan pertanggungjawaban hukum. Tetapi, sampai hari ini, status Ferdinand Hutahaean, masih terlapor. Sebelumnya, Bareskrim Polri sudah memeriksa 15 saksi di kasus cuitan ‘Allahmu lemah’ Ferdinand Hutahaean. 15 saksi itu terdiri dari 5 saksi dan 10 saksi ahli. 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index