Disperindag Duga Ada Penyelewengan Distribusi Elpiji Subsidi

Disperindag Duga Ada Penyelewengan Distribusi Elpiji Subsidi
ils

PEKANBARU (RA)- Terkait langka dan mahalnya harga elpiji subsidi 3 kg, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disperindag Kota Pekanbaru Mas Irba H Sulaiman, menyebutkan bahwa pihaknya menduga ada penyelewengan pendistribusian, saat ini pihaknya ingin menelusuri lebih dalam kecurigaan tersebut.

"Ini yang kita pantau. Saya belum berani berandai. Di Dumai sudah sampai 30 ribu tabung datang. Apakah dari Pekanbaru dilarikan kesana, kita belum ada bukti mengarah ke situ. Ini yang diselidiki. Kita akan koordinasi dengan pihak kepolisian kalau ditemukan di suplai ke Dumai ada segel warna merah kita minta aparat tangkap," kata Ibra, saat dikonfirmasi melalui selulernya.

Jika benar adanya elpiji 3 kg ternyata didistribusikan ke daerah lain, Irba mengungkapkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Pertamina dan kepolisian akan memberikan sanksi tegas kepada agen maupun pengecer.

"Bila nantinya ditemukan dan terbukti, kita akan melakukan tindakan langsung kepada agen dan pengecer. Sanksi terberat itu PHP (pemutusan hubungan pendistribusian). Sanksi langsung diberikan oleh Pertamina dan bisa saja ke ranah hukum oleh kepolisian," paparnya.

Ditanya ada dugaan oplosan gas 3 kilo ke 12 kilo, Irba menyebut hingga saat ini pihaknya tidak menemukan yang namanya oplosan. Namun, sebutnya lagi, berkemungkinan gas 3 kilo tersebut bisa saja dilakukan migrasi pasca naiknya harga elpiji non subsidi 12 kg.

"Kalau dilakukan perpindahan mungkin saja terutama di daerah Kecamatan Tampan. Karena dari hasil turun kita kemarin peningkatan sekitar 2 persen. Kenapa ada peningkatan? Karena penduduk di daerah Tampan pada saat Idul Adha kemarin tidak pulang kampung, libur cuma 1 hari di hari minggu," terangnya.

Sementara itu, kemarin Selasa sore di Jalan Suka Karya, Panam, Tampan, tepatnya di perbatasan Pekanbaru-Kampar dekat Perumahan Graha, ada mobil pengangkut elpiji bermerk Pertamina mangkal di pinggir jalan.

Mobil itu menjual ratusan tabung elpiji 3 kg, karena dalam kondisi langka, keberadaan mobil itu langsung diserbu oleh masyarakat. Bukan hanya masyarakat yang bermukim di Jalan Suka Karya, bahkan masyarakat yang berada di Desa Tarai Bangun Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar, pun berbondong-bondong membeli elpiji 3 kg dari mobil tersebut.

Hanya sekitar tak sampai satu jam, ratusan tabung gas 3 kg bersegel merah itu pun laris manis dibeli masyarakat, ada yang mengambil dua, dan ada juga yang membawa keranjang ombeng membeli dalam jumlah banyak.

"Lagi lanka nih, di kedai biasanya sampai Rp25 ribu pertabung, kalau di sini masih normal harganya," terang salah seorang pembeli, Husni.

 

Laporan : Riki

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index