Riauaktual.com - Asisten III Pemerintah Kabupaten Siak, Jamaluddin membuka kegiatan belajar bersama yang ditaja oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Siak, Selasa (9/11/21).
Kegiatan itu, berlangsung di Museum Budaya dan Sejarah Kabupaten Siak.
Dalam kesempatan tersebut, juga dilaksanakan pengumuman lomba membuat logo Museum Balairung Sri. Pameran Temporer dan Penyusunan Storyline dari Museum Balairung Sri, sekaligus Launching The New Storyline Of Museum Balairung Sri.
Kegiatan ini di ikuti oleh perwakilan dari 2 orang siswa dan guru se-Kabupaten Siak.
Dengan tujuan, untuk meningkatkan pengetahuan para guru dan siswa tentang hal - hal yang berkaitan dengan museum, sejarah, budayanya, koleksi yang ada di Museum Balairung Sri tersebut.
Tampak hadir dalam kegiatan itu, kepala kelompok kerja perencanaan dan penganggaran sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian PendidikanRepublik Indonesia, Yenny Lasmawati, Dosen UIN Suska Riau (Budayawan dan Penulis) Ellya Roza, Dosen dan Praktisi Budaya Serius Zebua, Kepala SMPN 1 Mempura Winda Harniati, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, Camat Siak, serta OPD terkait lainnya.
Dalam sambutannya, Jamaluddin menyampaikan berbagai kegiatan yang dilaksanakan. Dalam rangka untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, khusunya anak - anak generasi penerus, generasi emas pada tahun 2045 mendatang.
"Sejak berdirinya Pemerintah Kabupaten Siak tahun 1999 hingga saat ini, terus berkomitmen untuk memajukan kebudayaan dan sejarah yang ada. Sehingga dalam visi dan misi Kabupaten Siak juga dicantumkan, mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera dalam lingkungan masyarakat yang agamis dan berbudaya melayu," kata Jamal.
Lebih lanjut ia menambahkan, belajar bersama di museum itu tujuannya adalah bagaimana upaya untuk mendorong dan memberi kesempatan kepada anak - anak didik, di Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) belajar bergiliran di museum ini dari setiap sekolah yang ada di Kabupaten Siak.
"Kami harapkan kepada bapak dan ibu guru yang membimbing anak - anak, kita belajar disini mari sama - sama kita dorong anak - anak kita untuk belajar bersama di museum ini. Sehingga nanti selain belajar pengetahuan umum anak - anak kita juga mempunyai pengetahuan tentang sejarah dan budaya Kerajaan Siak," ujarnya.
Kapokja Perencanaan dan Penganggaran Sekretariat Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Yenny Lasmawati menyampaikan harapannya kepada para guru agar bisa memberikan pelajaran juga terkait sejarah dan nilai budaya.
Kata Yenny, kalau bukan dari sekolah ataupun dari dini, anak - anak zaman sekarang tidak akan tau sejarah budaya di daerahnya.
Apalagi kata dia, Siak merupakan kabupaten yang peninggalannya kerajaan, jadi harus tau sejarahnya dan bisa melestarikannya sehingga tidak tergerus oleh zaman.
"Pesan saya kepada para tenaga pendidik, bukan hanya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan, tetapi ikut juga dalam rangka pemajuan kebudayaan. Karena pemajuan kebudayaan tidak akan berhasil kalau kita tidak melakukan perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan serta juga ikut melestarikan kebudayaan," ucapnya.
Selanjutnya, pada kesempatan ini dosen dan praktisi budaya Serius Zebua, membacakan pemenang lomba logo Museum Balairung Sri diantaranya, juara I Dimas Bagas Rahmanto berasal dari Kota Yogyakarta, Juara II Deni Zulkarnaen dari Kota Kuningan Bandung, dan Juara III Aditya Fadliansyah berasal dari Kabupaten Siak.
Zebua menambahkan, Lomba membuat Logo Museum Balirung Sri ini diikuti oleh 165 peserta dari berbagai daerah, dengan desain dan corak yang berkaitan dengan museum. Perlombaan ini di laksanakan dari tanggal 5 Oktober hingga 1 November 2021 secara Online.
"Siak tidak kekurangan bangunan kalau membuat hal - hal yang bisa untuk pendidikan dan kebudayaan, jadi mohon supportnya Dinas Pendidikan dan Kabudayaan Kabupaten Siak untuk kemajuan museum kita dan museum Indonesia," pungkasnya. (Infotorial)
