Riauaktual.com - Perintah sholat 5 waktu menjadi perbincangan ramai setelah dosen UI Ade Armando menyebut tidak ayat dalam Alquran yang memerintah umat Islam sholat lima waktu.
Pernyataan Ade Armando itu membuat para ulama bereaksi, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI).
MUI menegaskan bahwa perintah sholat 5 waktu dijelaskan secara global di dalam Alquran.
Lalu bagaimana sejarah turunnya perintah sholat 5 waktu kepada Nabi Muhammad SAW?
Sholat 5 waktu adalah perintah Allah AWT kepada Nabi Muhammad SAW.
Rasulullah Muhammad SAW mendapat perintah sholat dari Allah SWT pada saat Isra Mikraj.
Isra Mikraj terjadi pada tahun pertama sebelum Hijrah, yaitu antara tahun 620-621 Masehi.
Menurut al-Allamah al-Manshurfuri, Isra Mikraj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian.
Sejarah sholat 5 waktu disampaikan oleh perawi hadis, Imam Abul Husain Muslim bin Al-Hajjaj bin Muslim bin Kausyaz Al-Qusyairi An-Naisaburi. Ia dikenal dengan nama Imam Muslim.
Imam Muslim merupakan penulis kitab As-Sahih, terkenal dengan Sahih Muslim. Ia salah seorang ulama terkemuka yang namanya tetap dikenal hingga kini.
Imam Muslim meriwayatkan hadis Nabi Muhammad SAW tentang turunnya perintah sholat 5 waktu.
Nabi Muhammad mendapat perintah sholat dari Allah SWT saat Isra Mikraj.
Awalnya, Nabi Muhammad mendapat perintah sholat 50 kali sehari semalam. Kemudian dia bertemu Nabi Musa.
“Allah mewahyukan kepadaku apa yang Dia wahyukan. Allah mewajibkan kepadaku 50 shalat sehari semalam. Kemudian saya turun menemui Musa alaihis salam. Lalu dia bertanya: Apa yang diwajibkan Tuhanmu atas ummatmu? Saya menjawab: 50 shalat,” ucap Nabi Muhammad, sebagaimana diriwayatkan Imam Muslim.
Nabi Musa kemudian meminta Nabi Muhammad untuk kembali menemui Allah SWT untuk meminta keringanan.
“Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan, karena sesungguhnya ummatmu tidak akan mampu mengerjakannya. Sesungguhnya saya telah menguji dan mencoba Bani Israil,” kata Nabi Musa kepada Nabi Muhammad.
Baca berita selengkapnya di sini.
