PEKANBARU (RA) - Pembangunan Sarana Umum (Saum) Koridor III Trans Metro Pekanbaru rute Jalan Arifin Achmad-Panam sebenarnya telah dianggarkan oleg Pemerintah Provinsi Riau. Akan tetapi, Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru yang tidak melakukan koordinasi dan komunikasi yang baik dengan Pemprov Riau, maka Koridor III tersebut hingga saat ini tak kunjung rampung.

"Akibatnya, 10 Bus Trans Metro yang seharusnya kita dapat dari Kementrian Perhubungan, dialihkan ke Surabaya. Ini merupakan salah satu kinerja Dishub Kota Pekanbaru ini yang tidak maksimal. Makanya kepada Dishub kita harapkan ini menjadi 'PR' besar," ungkap Anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Roni Amriel ketikad ditemui di gedung DPRD Kota Pekanbaru, Rabu (25/7).

Dalam waktu dekat, Komisi IV juga akan melakukan hearing dengan pihak Dishub. Selain membicarakan hal yang dianggap krusial, Komisi IV juga akan mempertanyakan hal yang membuat 10 Bus Trans Metro yang seharusnya milik Pekanbaru, menjadi melayang ke Surabaya.

"Masa iya, sudah ada anggarannya tapi kok pembangunan tak berjalan. Tentunya kita melihat ini sebuah hubungan komunikasi yang tidak terjalin dengan baik antara Dishub kota dengan Pemprov. Terlepas entah ada persoalan lain dibalik itu, seharusnya Dishub melakukan pendekatan dengan Pemprov jauh-jauh hari guna mempertanyakan kesiapan Pemprov dalam pembangunan halte koridor III itu," kata Roni.

Ditambahkannya, permasalahan pembangunan halte Koridor III tersebut memang dilakukan oleh Pemprov, jika semuanya bergantung kepada anggaran Pemko Pekanbaru yang krisis, maka pembangunan tak akan dapat dilakukan dengan segera.

"Konsep Trans Metro adalah bus yang representatif, kenapa setiap masalah selalu dititikberatkan kepada masalah dana. Harusnya Dishub bisa mencarikan solusinya dan bisa bekerjasama dengan pihak ketiga agar di lapangan bisa terlaksana dan tidak ada penghambat lagi," pungkasnya. (RA1)