Riauaktual.com - Perasaan Assafadi Faisallah. S.Pd, bercampur baur antara haru, bahagia dan bangga. Bagaimana tidak, diantara ribuan warga yang berjubel di sekitar lapangan lokasi heliped Presiden Jokowi mendarat, hanya dirinya yang dipanggil untuk menerima bingkisan langsung dari Jokowi lalu diajak berfoto bersama.
Guru SDN 07 Bentan itu tak menyangka jika dirinya seberuntung itu. Berawal dari teriakan “Jokowi I Love You”, berulang kali, akhirnya dipanggil Paspampres untuk maju medekati Jokowi.
“Kami dengan kawan-kawan berdiri dekat sekolah, waktu pak Jokowi datang beliau tak menyapa kami karena agak jauh. Dan ketika mau pulang dan sudah dekat dengan Heli jarak kami tak begitu jauh, saya teriak berkali-kali sampai-sampai kawan yang lain menertawakan saya. Tapi Alhamdulillah saya dipanggil Paspampres untuk maju mendekat pak Jokowi,” ujar Adi.
Ditanya bagaimana perasannya bisa berfoto dan mendapat bingkisan langsung dari Jokowi, sulit menggambarkan perasaanya kata Adi. Tak terbayangkan saat kunjungan orang nomor 1 Indonesia tersebut dirinya bisa berfoto.
"Entahlah, payah nak cakap, bangga, bahagia juga terharu. Siapa yang tak bangga bisa foto dan berdekatan langsung dengan pak Presiden. Macam nak nangis ade juge,” sebut Adi lagi, dengan logat melayu nya.
Perasaan yang sama juga dirasakan oleh Muhammad Eqbal Hakan dan Bimo, kedua bocah SD ini juga sangat beruntung karena dapat bersalaman langsung dan mendapat bingkisan dari Presiden Jokowi.
“Macam nak nangis,” ujar Eqbal singkat. Sayangnya kata Eqbal saat itu tidak ada teman yang mengabadikan momen bersalaman dengan Presiden Jokowi.
Kendati kunjungan Presiden Jokowi hanya berlangsung singkat, namun ribuan masyarakat yang menunggu kedatangan orang nomor 1 tersebut sangat puas. Mereka tak menyangka Presiden Jokowi datang ke kampung mereka.
"Banggalah, pak Jokowi datang ke kampung kita. Walau sekejap tap tak soal, yang penting dapat nengok pak Jokowi dari dekat,” ujar Sabri warga Muntai Barat.
