Riauaktual.com - Sendiri dalam penantian, menyepikan hati hanya untuk seseorang yang pantas untuk menempati. Dia yang berani setia, tidak hanya sekedar mengumbar kata-kata bahagia tanpa berani untuk menentukan hari dimana kita dipersatukan. Dipersatukan dalam suatu hubungan yang halal, hubungan dua anak manusia yang berbeda latar belakang.
Jika dia jodohku, jaga dia dalam kebaikan dan pertemukan kami di waktu yang tepat. Waktu dimana kita berdua benar-benar siap dan mantap untuk mempunyai status baru. Tidak lagi tergantung dengan adanya orangtua dan tanggung jawab hidup akan kita pikul bersama.
Tuhan! Jagalah Kami Dalam Kebaikan Hingga Akhirnya Terucap Akad. Hanya Itu Doaku Selalu.
Jagalah kami dalam kebaikan, tak apa saling berharap dan saling menjauhi. Karena jodoh tidak harus selalu bersama sebelum kepelaminan. Sibukan kami dalam kebaikan sehingga kami siap dan lupa lamanya penantian. Penantian yang kadang memberikan keraguan dan hilangnya kepercayaan kalau kau adalah jodoh yang dipersiapkan untuk ku.
Kita sama sama-sama tidak tau, kalau nantinya kau dan aku akan bersama. Bersama bukan hanya berdua, tapi ada keluarga yang kita satukan dan ada jalan yang kita pesiapkan. Ibu dan ayahmu akan menjadi ibu dan ayahku juga, begitupun sebaliknya. Jadi jangan sungkan jika kau nanti mau puang ke mana, kau adalah bagian yang aku temukan dan akhirnya dipersatukan.
