Riauaktual.com - Polda Metro Jaya telah menetapkan dua tersangka Direktur Utama dan Menejer HRD perusahaan PT DPI yang terletak di kawasan Sahid Sudirman Center, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Perusaha tersebut merupakan perusahaan yang ditegur langsung oleh Gubernur DKI Anies Baswedan kerena mempekerjakan karyawannya di masa PPKM Darurat.

“Sudah ditetapkan menjadi tersangka ada dua. Di TKP kita amankan ad 9 orang. Kita lakukan pemeriksaan. Pertama inisial RRK seorang pria. Dia adalah Direktur Utama. Kedua AHV ini menajer HRD. Ini sudah tersangka,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, sebagaimana dikutip dari Pojoksatu.id, Kamis (8/7/2021).

Kemudian, kata Yusri, pihaknya juga telah menetapkan tersangka CEO PT KMU yang beralamat di Jalan Gunang Syahid, Sudirman Jakarta Pusat.

Kedua perusaan ini, kata dia, merupakan perusahan non esensial dan kritikel, yang seharusnya para karyawannya harus dipekerjakan di rumah.

“Kita amankan lima dan ditetapkan tersangka seorang wanita inisial SE dia Seo nya. Anggota satgas gakum masih bergerak terus,” ujarnya.

Atas perbuatannya, para tersangka dikenakan UU no 84 tahun 86 tentang wabah penyakit di Pasal 14 ayat 1 juncto, Pasal 55 dan 56 dengan ancamannya 1 tahun penjara, dan denda 100 juta.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan inspeksi mendadak (sidak) terkait pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Anies mendatangi perusahaan-perusahaan di kawasan Sahid Sudirman Center, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (6/7/2021).

Salah satu perusahaan yang disidak adalah perusahaan agen properti.

Anies marah karena perusahaan tersebut masih beroperasi padahal bukan masuk kategori perusahaan esensial dan kritikal. Anies memastikan banyak masih banyak karyawan yang masuk kerja dan langsung memanggil human resources development (HRD) manusia perusahaan.

“Mana HRD-nya?” tanya Anies dan HRD pun datang.

Anies kemudian langsung memarahi HRD karena dinilai bertanggung jawab.

“Ini bukan soal pelanggaran aturan. Nama Ibu siapa? (Ibu Diana) Ibu Diana dan perusahaan Ibu tidak bertanggung jawab,” tegas Anies