Riauaktual.com - Samino (53) warga Kelurahaan Batu Tritip Kecamatan Sungai Sembilan, yang ditemukan dalam kondisi tubuh terpotong-potong di Lenscape Sinepis, Dumai, Selasa (29/6/2021), Dipastikan petugas akibat dimangsa Harimau Sumatera.
Hal ini didukung ditemukannya dua jejak Harimau berbeda ukuran, yang diperkirakan induk dan anakan.
''Dua jejak berbeda ukuran itu ditemukan disekitar potongan tubuh korban,'' kata Kepala BKSDA Riau Suharyono, dikantornya, Kamis (1/7/2021).
Suharyono juga menyebut kemunculan harimau di kawasan itu merupakan hal yang pantas, mengingat memang disana merupakan habitat atau rumah harimau Sumatera.
''Sejak dulu kawasan Lenscape Sinepis itu memang habitat dan rumah harimau Sumatera,'' jelas Suharyono.
Dengan kejadian ini, ia berharap dan menghimbau masyarakat tidak terprovokasi untuk berbuat anarkis. Apalagi membunuh satwa dilindungi tersebut.
''Sebaiknya kita manusia harus paham. Bahwa memang itu habitat harimau sumatera, itu alam, habitat mereka,'' jelas Suharyono.
Ia juga berharap masyarakat setempat menyerahkan penanganan harimau ini kepada BKSDA Riau. Petugas saat ini, juga sedang melakukan pemasangan kamera trap untuk mengetahui dan melakukan pendataan.
''Artinya masyakarat kami minta jangan bertindak anarkis. Serahkan penanganannya kepada kami,'' pinta Suharyono.
Namun, jika harus bepergian ke lokasi-lokasi dimana sering ditemukan harimau dengan melakukan aktifitas yang memang lenscape nya harimau, jangan bekerja sendirian.
''Kalau bekerja secara berkelompok akan lebih mudah untuk mengingatkan,'' ujar Suharyono.
Kemudian, apabila tanpa disengaja bertemu Harimau, Suharyono meminta jangan panik, lalu menghindar secara pelan-pelan mundur.
''Jangan lari membelakangi, ini yang sering kita lakukan sosialisasi karena harimau selalu menerkam dari belakang,'' jelas Suharyono.
Panggil Pemilik Konsesi
Selain melakukan langkah-langkah dilapangan, penanganan satwa Harimau Sumatera yang menyerang Samino, BKSDA Riau, juga akan memanggil pemilik konsesi.
Suharyono mengatakan, pemanggilan pemilik konsesi untuk mengantisipasi terjadinya, kejadian serupa dikemudikan hari.
''Untuk penanganan harimau ini perlu juga keterlibatan pemilik konsesi,'' kata Suharyono.
