PEKANBARU, RiauAktual.com - Memasuki puasa ke-5, tim penertiban Peraturan Daerah (perda) gencar menggelar sosialisasi peraturan walikota (perwako) rumah makan dan restoran serta tempat hiburan ke seluruh pengusaha di Kota Pekanbaru.

Kali ini, tim gabungan juga sambil menggelar Razia Gabungan di lapangan, tim menemukan masih banyak pelaku yang mengaku belum mendapat selebaran. Hal ini sesuai surat edaran Walikota Pekanbaru no 338 tentang ketertiban bulan Ramadhan yang tertuang dalam keputusan Walikota no 508 yang menjelaskan operasional tempat-tempat hiburan.

Tujuan sosialisasi ada di lokasi Jalan Hang Tuah, Tenayan Raya, dan Bukit Raya. Dari beberapa tempat ini ada 30 kursi dan meja yang diangkut. Selain razia restoran dan rumah makan, tim juga merazia Biliar, dan jam operasional Warnet.

"Memang masih ada pengusaha yang belum pasang spanduk tanda rumah makan non muslim," ujar Sekretaris Satpol-PP, Zulfahmi Adrian, Kamis (3/7/2014).

Di tempat yang berbeda, yakni Jalan Kartama, tim menemukan ada panti pijat sehat yang buka. "Di sini kita jumpai panti pijat buka, meski pijat sehat, kita himbau untuk tetap ditutup, bagi yang sudah mengapresiasi kami ucapkan terimakasih, bagi yang belum dihimbauan mengurus izin," tandasnya.

Ada 4 kelompok tim yang turun dibagi ke 12 kecamatan. Kelompok 1a dan b Rumbai, Senapelan, Rumbai Pesisir, Sukajadi, Payung Sekaki, dan Tampan. Kelompok 2 itu ke Marpoyan, Bukit Raya, Sail, Limapuluh, Pekanbaru, Tenayan Raya.

Juga melibatkan pasukan Satpol PP, MUI, BPT, Bagian Hukum Pemko, Kepolisian Dandim, pihak kecamatan dan asosiasi pihak perhotelan yang jumlahnya mencapai 200 pasukan.

Berdasarkan pantauan, ada beberapa lokasi yang terkesan telah mengetahui razia gabungan ini, misalnya saja seperti di Jalan Belimbing, ada dua kedai kopi yang dibuka setengah pintu, dan dijaga oleh seseorang. Jadi ketika tim penertiban perda datang orang tersebut langsung menutup rapat kedai tersebut. (ver)