Tak Sesuai Tuntunan Budaya Melayu

Aksi Konvoi dan Coret Baju Harus Dihapuskan

Aksi Konvoi dan Coret Baju Harus Dihapuskan
Zaidir Albaiza SH. FOTO: rrm

PEKANBARU, RiauAktual.com - Aksi coret baju saat pengumuman kelulusan siswa, masih saja terjadi di Bumi Lancang Kuning yang kental akan budaya melayu. Cara meluapkan kegembiraan oleh pelajar yang lulus sekolah ini dianggap sebagai cara hura-hura dan bertentangan dengan tuntunan budaya melayu.

Anggota DPRD Kota Pekanbaru Zaidir Albaiza SH, meminta agar kejadian coret baju yang masih saja dilakukan pelajar dalam kelulusan ujian tingkat SMA sederajat pada Selasa kemarin, diharapkan kejadian terakhir dan tidak lagi terjadi pada pengumuman kelulusan ujian tingkat SMP nantinya.

"Siswa melakukan hura-hura dengan mencoret-coret baju, ini tradisi yang harus dihapuskan karena jauh dari budaya melayu, disdik dan polisi harus kerja sama dalam menindak tegas para pelajar yang melakukan hura-hura di jalanan," ungkap Zaidir, Kamis (22/5/2014).

Secara pribadi, Zaidir juga merasakan bagaimana mengganggunya para pelajar yang meluapkan kegembiraan dengan cara mencoret baju dan konvoi di jalanan yang mengekibatkan kemacetan. Ditambah lagi, para pelajar ini kebanyakan konvoi tanpa mematuhi rambu lalu lintas dan kelengkapan berkendara.

"Ini tradisi yang sangat tidak baik, dari mana anak-anak kita dapat cara-cara seperti ini, padahal budaya kita dan tuntunan dalam Islam pun tak pernah diajarkan cara-cara seperti itu," terangnya.

Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, dinilai masih lalai dan tidak tegas terhadap aksi coret baju ini yang memang sudah terjadi setiap tahunnya. Seharusnya, menurut Zaidir, Disdik membuat aturan ke sekolah agar mempertegas bagi pelajar yang melakukan aksi coret baju dan konvoi untuk diterbitkan sanksi tegas.

"Saya minta kemarin itu yang terakhir jangan terulang lagi. Disdik himbau kepsek agar memberikan sanksi kepada pelajar yang melanggar aturan itu," imbuhnya.

Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi, juga menyayangkan masih adanya aksi coret baju saat kelulusan ujian di Kota Pekanbaru. Pihaknya akan menyurati Disdik Kota Pekanbaru atas kondisi tersebut.

Sebab, menurut Ayat yang merupakan politisi PKS ini, aksi coret baju dan konvoi di jalanan merupakan cara yang salah dalam bersyukur. Harusnya, pakaian yang masih layak pakai ini bisa dipakai oleh murid lain yang membutuhkannya.

"Kita akan surati Dinas Pendidikan secepatnya, sebelum pengumuman kelulusan SMP dan SD nanti," ungkap Ayat.

Ayat tampak sangat kesal dengan adanya aksi corat baju kemarin saat anak SMA pengumuman kelulusan. Padahal, beberapa hari sebelum pengumuman kelulusan, saat peringatan Hari Kebangkitan Nasional sudah diingatkan kepada seluruh murid sekolah agar tidak melakukan aksi coret baju tersebut.

"Kalau baju dicorat-coret kan sayang, paling nantinya akan jadi kain lap, sementara kalau disumbangkan ini akan berguna bagi yang lain," terang Ayat. (rrm)

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index