PEKANBARU, RiauAktual.com - Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Muhammad Fadri AR, menduga adanya beberapa soal ujian nasional mata pelajaran Bahasa Indonesia yang terdapat beberapa poin soal kosong, berkaitan dengan kepentingan politik.
Dimana, dalam naskah soal UN tingkat SMA beberapa waktu lalu, biografi salah satu calon presiden masuk di dalam soal, maka dalam naskah soal ini juga diduga merupakan soal yang bernuansa politik. Karena dalam UN SMA kemarin keberadaan soal UN itu disorot, maka dalam UN SMP ini terpaksa soal tersebut kosong tanpa ada pengganti.
"Saya sangat menyayangkan, ini sangat memalukan dunia pendidikan. Kuat dugaan, dalam soal yang kosong itu sebenarnya soal bernuansa politik, karena disorot, maka soal itu kosong tanpa sempat diganti dengan soal lain," ungkap Fadri, Senin (5/5/2014).
Fadri menilai kondisi ini sangat tidak wajar. Bahkan, politisi PKS ini memprediksi 90 persen kuat dugaan soal tersebut hilang karena memang ada nuansa politik di dalamnya, yang dicantumkan untuk meracuni anak-anak dengan politik kotor.
Guna memastikan kebenarannya, Fadri meminta agar presiden segera turun tangan. Periksa pembuat soal karena membuat anak-anak yang seharusnya berpikir jernih, harus teracuni arus politik," kata Fadri.
Kepada calon presiden yang namanya masuk di soal UN pada pelaksanaan UN tingkat SMA sederajat beberapa waktu lalu, juga didesak segera meminta maasf kepada seluruh masyarakat Indonesia. Karena menggunakan lembaran soal UN untuk sosialisasi.
Target sosialisasi menggunakan soal UN memang cukup besar peluangnya. Karena pada UN SMA lalu, rata-rata muridnya terdaftar sebagai pemilih pemula. Dengan kondisi soal yang ada di seluruh daerah di Indonesia, maka moment itu tepat untuk meraup suara pemilih pemula ini.
"Ini memalukan, seharusnya perpolitikan di Indonesia ini dilaksanakan secara bersih. Saya minta agar presiden segera bertindak," pintanya.
Sebagaimana diketahui, UN tingkat SMP sederajat di Kota Pekanbaru, Senin (5/5/2014), ditemukan kendala. Pada ujian hari pertama mata pelajaran Bahasa Indonesia ditemukan ada beberapa soal yang tidak tercetak alias kosong.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Abdul Jamal, mengakui mendapat laporan dari semua sekolah yang menyelenggarakan ujian di hari pertama tersebut.
"Saya dapat laporan ada tiga atau empat soal setiap ruang di seluruh SMP terdapat kekosongan," ujarnya.
Menurutnya, ini terjadi merata, dan terjadi di setiap ruangan. Untuk penanganannya, Disdik sudah memerintahkan sekolah membuat berita acara. Sebagai bukti pertanggungjawaban kondisi soal yang ditemukan kosong tidak tercetak.
"Kita sudah minta panitia pengawas membuat berita acaranya. Dan masalah ini akan kita koordinasikan dengan inspektorat dan Dirjen Pendidikan yang juga melakukan pengawasan," terangnya.
Terkait anak murid yang mendapat soal kosong, pihak Disdik mengatakan sudah mencarikan solusi dengan memberikan jaminan kepada anak murid serta memberikan jaminan tidak akan dirugikan .
"Kita sudah sampaikan kepada siswa yang mendapat soal kosong agar tidak perlu khawatir, intinya murid tidak akan dirugikan karena ini bukan kesalahan mereka," tambahnya.
Kosongnya beberapa soal ini diduga akibat ada ketidaklengkapan pencetakan soal untuk penggatian soal terkait masuknya biografi Gubernur Jakarta Joko Widodo yang beberapa waktu lalu jadi polemik. Sehingga kuat dugaan, soal yang kosong ini merupakan ruang untuk meletakkan biografi gubernur yang akan jadi presiden itu. "Bisa jadi demikian," kata seorang guru yang meminta namanya tak disebutkan. (rrm)
