PEKANBARU, RiauAktual.com - Rumah singgah yang berfungsi sebagai tempat pembinaan para gelandangan dan pengemis di Kota Pekanbaru, hingga kini belum ada realisasi. Sehingga gelandangan yang ditertibkan dapat dibina di rumah singgah ini.

Sekretaris Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, menyebut bahwa wacana pembangunan rumah singgah ini sudah lama, bahkan DPRD sudah menyampaikan ke Pemko bahwa legislatif akan menganggarkan untuk pembangunan rumah singgah jika diajukan Pemko Pekanbaru.

"Sudah tiga kali hal ini dibicarakan di musrembang, namun sampai sekarang hal ini belum ada kepastian dari pihak Pemko Pekanbaru," ungkap Ade saat ditemui di DPRD Kota Pekanbaru, Rabu (30/4/2014).

Menurut Politisi PAN ini, jika alasan Pemko Pekanbaru tidak merealisasikan pembangunan rumah singgah ini, maka Pemko perlu melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Riau, sebab Kota Pekanbaru sebagai pusat ibu kota Provinsi Riau memang idealnya rumah singah ini sudah ada.

"Dengan banyaknya persoalan sosial dengan bermacam atribut, maka perlu hal ini ditanggapi serius oleh Pemko Pekanbaru, terutama untuk menjawab persoalan gepeng di Pekanbaru," sebut Ade Hartati.

Jika di Pekanbaru tidak bisa dianggarkan di tahun 2014 ini, kata Ade lagi, maka di tahun 2015 diharapkannya bisa diajukan anggarannya oleh Pemko Pekanbaru. Karena DPRD sendri, hingga kini belum mengetahui secara pasti alasan penyebab tidak terlaksananya pembangunan rumah singah ini dibangun oleh Pemko Pekanbaru.

"Sesuai dengan Visi dan Misi Pemerintah Kota Pekanbaru yang menjadikan Kota Pekanbaru sebagai Metropolis dan Madani, maka pembangunan rumah singah di Kota Pekanbaru sudah layak ada," pintanya.

Selama ini, pelbagai persoalan sosial di Kota Pekanbaru masih ditangani oleh organisasi saja membantu persoalan yang dihadapi oleh masyarakat Kota Pekanbaru.

"Makanya, kedepan tidak ada alasan lagi oleh Pemko Pekanbaru untuk tidak membangun rumah singgah atau kita kenal rumah panti. Kalau rumah singgah ini tidak dilaksanakan oleh Pemko Pekanbaru maka dampaknya akan semakin tinggi dan semakin banyak persoalan sosial masyarakat yang tidak terselesaikan," pungkasnya. (rrm)