Polisi Mulai Lakukan Penyelidikan Penembakan Haji Permata oleh Bea Cukai

Polisi Mulai Lakukan Penyelidikan Penembakan Haji Permata oleh Bea Cukai

Riauaktual.com - Polda Kepulauan Riau (Kepri) memulai penyelidikan kematian pengusaha H Jumhan alias Haji Permata di tangan Bea Cukai. Peristiwa itu tejadi saat Bea Cukai berupaya menggagalkan penyelundulan rokok ilegal di perairan Indragiri Hilir, Riau. 

"Iya kita sedang menyelidikinya. Masih berjalan," kata Kabid Humas Polda Kepri Kombes Harry Godenhard saat dihubungi, Senin (18/1).

Golden mengatakan, karena kasus kematian H Permata berada di wilayah Polda Riau, maka penyelidikannya dilakukan bersama-sama. Sejumlah saksi akan diperiksa.

"Polda Kepri dan Polda Riau akan menyelidiki bersama-sama," ujar Golden.

Golden belum mau berspekulasi terkait pelaku penembakan Haji Permata. Dia akan memberikan penjelasan jika sudah ada perkembangan penyelidikan.

"Nanti kalau sudah ada perkembangan kita infokan ya," ucap Golden.

Sebelumnya, seorang pengusaha Batam, H Jumhan atau lebih dikenal dengan Haji Permata tewas ditembak petugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan Indragiri Hilir atas dugaan penyelundupan 7,2 juta batang rokok ilegal. 

Tak terima, keluarga Haji Permata melaporkan petugas Bea Cukai ke Polda Kepulauan Riau. Kejadian tersebut berada di perairan Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau.

"Keluarga Haji Permata melaporkan dugaan tindak pidana pembunuhan. Pelapornya Bapak Arjuna, kalau tidak salah ini anak almarhum. Terlapornya Bea Cukai," ujar Golden.

Golden menyebutkan, H Jumhan dikenal masyarakat Provinsi Kepri dan Riau dengan sebutan Haji Permata. Dia memang cukup terkenal di 2 provinsi sebagai pengusaha barang-barang dari luar negeri.

"Nama aslinya H Jumhan bin Selo, tapi lebih dikenal dengan Haji Permata," kata Golden.

Dia menjelaskan, pihak keluarga tidak terima dengan cara yang dilakukan Bea Cukai yang mengakibatkan Haji Permata tewas. Dari foto-foto yang beredar, tampak 3 lobang di dada korban bekas peluru tajam petugas.

Atas laporan itu, polisi akan menindaklanjuti laporan tersebut dengan mengautopsi jenazah pengusaha tersebut.

"Dari laporan itu, akan kami lakukan autopsi," ucap Goden.

Meski keluarga Permata telah membuat laporan ke Polda Kepri, tak jauh dari domisilinya. Namun, lokasi kejadiannya berada di wilayah hukum Polda Riau. 

Karena itu, Polda Riau menunggu pelimpahan kasus dugaan pembunuhan itu dari Polda Kepri.

"Kita masih menunggu perkaranya dari Polda Kepri," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau Kombes Teddy Ristiawan, Senin.

Teddy menyebutkan, semua saksi yang mengetahui kejadian pada saat penembakan, langsung betangkat ke Batam untuk mengantar jenazah Permata. 

"Kita masih menunggu kehadiran para saksi dari Batam," kata Teddy.

Teddy belum mengetahui persis kejadian tersebut karena belum mendapat keterangan dari saksi.

"Jadi untuk kronologisnya yang pasti seperti apa kita masih belum terlalu monitor. Kalau sudah ada gambaran terbaru saya sampaikan ya," tandasnya.

Menurut informasi, penembakan itu dialami Permata saat berada di tengah laut. Permata diduga ikut menyelundupkan ratusan dus rokok ilegal. Dia ditembak sampai tewas karena mengalami luka sejumlah tembakan di dadanya. (SAN)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index