Soal UU Ciptaker, Disowani Menteri Ida, Bos NU Tak Melunak

Soal UU Ciptaker, Disowani Menteri Ida, Bos NU Tak Melunak
PBNU KH Said Aqil Siradj (Foto: Istimewa)

Riauaktual.com - Pemerintah mengambil langkah cepat menyikapi banyaknya Ormas yang menolak UU Cipta Kerja (Ciptaker). Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah misalnya, langsung mendekati Nahdlatul Ulama (NU). Namun, NU memastikan tetap tidak melunak.

Kemarin, Ida sowan ke kediaman Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj di Jalan Sadar Raya, Ciganjur, Jakarta Selatan, sekitar pukul 8 malam. Dalam kunjungan ini, Ida tidak menggunakan mobil dinas berpelat RI 30. Ia menumpang mobil dengan nomor polisi B 1848 RFV, dengan pengawalan voorijder. 

Turun dari mobil, Ida langsung masuk ke dalam rumah untuk melakukan pertemuan tertutup. Menteri asal PKB itu terlihat keluar satu jam kemudian. Apa hasilnya? Wartawan yang menunggu di depan pagar sama sekali tak direspons. Ia langsung naik ke dalam mobil dan meninggalkan lokasi. 

Sekitar pukul 10.30 malam, Ida memberikan keterangan tertulis perihal pertemuan tersebut. Dia bilang, pertemuan itu sebagai silaturahmi. Ia juga berusaha menjelaskan maksud UU Ciptaker, khususnya klaster ketenagakerjaan, ke PBNU. 

"Kami jelaskan kepada beliau (Kiai Said) tentang klaster ketenagakerjaan di UU Cipta Kerja. Kemudian, kami mendiskusikannya karena beliau juga bersama pengurus PBNU yang lain," tulis Ida.

Ida mengklaim, PBNU paham dengan penjelasannya. "Setelah berdiskusi dengan beliau tentang klaster ketenagakerjaan, saya kira beliau mengerti dan yang harus didorong adalah memastikan perlindungan," ujarnya.

Namun begitu, bukan berarti PBNU sudah melunak. Menurut Ida, Kiai Said menyatakan akan tetap mengajukan uji materi atau judicial review UU Ciptaker ke Mahkamah Konstitusi (MK). 

Meski hasilnya begitu, Ida tidak patah arang. Dia akan tetap berusaha memahamkan semua pihak mengenai substansi UU Ciptaker. "Dialog sosial dan silaturahmi akan saya terus lakukan terutama kepada stakeholder ketenagakerjaan," ucapnya. 

Setelah pertemuan ini, Ida berencana berkeliling ke berbagai elemen masyarakat lain untuk membahas hal sama. 

Ketua PBNU, Marsudi Syuhud juga yakin lembaganya tidak langsung lunak setelah Kiai Said ditemui Menaker. Dia yakin, PBNU akan tetap mengajukan gugatan ke MK. 

“Meskipun saya nggak ikut pertemuan, tapi kayanya PBNU akan terus mencari keadilan dengan menempuh jalur konstitusi," kata Marsudi sebagaimana dikuti dari Rmco.id (Rakyat Merdeka), semalam.

Tujuannya, lanjut dia, agar menemukan jalan keseimbangan antara kemaslahatan yang masih kontradiktif. "Anjuran Presiden kan untuk disampaikan atau diajukan ke Mahkamah Konstitusi," tegasnya.

Ketika ditanya apakah PBNU belum lunak meskipun telah disambangi Menaker? Suhud mengamininya. "Ya, begitulah judulnya," ucapnya.

Selama ini, PBNU memang keras menolak UU Ciptaker. Kiai Said menilai, UU Ciptaker hanya menguntungkan pengusaha. "Hanya menguntungkan konglomerat, kapitalis, investor. Tapi menindas dan menginjak kepentingan atau nasib para buruh, petani, dan rakyat kecil,” kata Kiai Said, dalam sambutannya di Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta secara virtual, Rabu (7/9). 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index