Duh! RS di Jakarta Penuh karena Covid-19, Terpaksa Dirawat di Lorong

Duh! RS di Jakarta Penuh karena Covid-19, Terpaksa Dirawat di Lorong
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

Riauaktual.com - Seorang perawat RSUD di Jakarta Utara menceritakan bahwa di rumah sakit tempatnya bekerja kewalahan tangani pasien Covid-19.

Menurutnya, pasien Corona sudah terlalu banyak sehingga melebihi kapasitas tempat tidur. Akibatnya, beberapa pasien terpaksa dirawat di lorong rumah sakit karena tidak ada lagi tempat tidur yang tersedia.

“Jujur sekarang RS penuh banget sampai aku jaga di IGD pasien sampai duduk di kursi karena nggak ada bed lagi, pasien terpaksa beberapa kita taro di lorong-lorong karena ruangan juga sudah penuh, atau bahkan di depan meja kita isinya pasien,” jelas perawat berinisial O, seperti dikutip dari detik.com, Rabu (15/9).

“Kalau pasien sesak kita langsung sibuk kocar-kacir nyari tabung oksigen. Dan jujur kita juga kekurangan tenaga karena teman kita banyak yang positif harus diisolasi atau dirawat di RS,” lanjutnya.

Diceritakan O, momen haru yang dirasakannya adalah saat pasien mengalami sesak napas, ia pun hanya bisa berkomunikasi dengan keluarga via telepon. Sayangnya, satu jam kemudian pasien tersebut lantas mengalami henti napas dan tidak berhasil melawan Covid-19.

“Pengalaman selama ini sudah pasti takut tapi harus dihadapi, sedih sudah pasti karena tiap hari kerja ngeliat pasien-pasien datang keadaan masih sadar tapi cepat banget perburukan atau penurunan, bahkan proses pasien dari baru dateng terus meninggal itu cepat baget karena sesak berat,” tambah O.

“Kematian secepat itu biarpun sumpah kita kerja bener-bener keras buat mempertahanin keadaan pasien aku disini benar-benar cerita real,” beber O.

Bahkan, para perawat sampai harus mengalami memar-memar akibat kewalahan menangani pasien Corona yang terus meningkat tiap harinya. Mulai dari menangani pasien Corona dengan gejala ringan hingga berat.

Terkadang, ia tak habis pikir jika mendapati seseorang yang menilai virus Corona adalah teori konspirasi. Nyatanya, ia dan rekan-rekannya menghadapi bahaya nyata dari Corona setiap hari.

Keterangan O berbeda dengan pernyataan Ketua Komite Penanganan Covid-19 yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto beberapa waktu lalu.

“Pemerintah tegaskan tidak ada kapasitas kesehatan yang terbatas. Pemerintah punya dana cukup dan akan terus tambah kapasitas tempat tidur sesuai kebutuhan seluruh daerah, termasuk DKI Jakarta akan dimaksimalkan pemerintah,” katanya saat konferensi pers, Kamis, 10 September 2020.

Airlangga menegaskan sistem kesehatan di tanah air mumpuni dalam menangani Covid-19. Hal itu dikatakan Airlangga dalam rogram “Crosscheck From Home bertajuk ‘Anies Rem Darurat, Ekonomi Tercekat?’ yang dilaksanakan secara virtual pada Minggu (13/9).

“Jadi, jangan sampai mengatakan sistem kesehatan kita tidak mampu. Itu sama sekali tidak,” kata Airlangga.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memperkirakan kapasistas rumah sakit di DKI Jakarta akan penuh di minggu kedua Oktober jika langkah penanganan Covid-19 tidak efektif.

“Melihat angka kematian, keterpakain ruang isolasi dan rumah sakit khusus penanganan Covid-19, Corona di Jakarta dalam kondisi darurat. Kita terpaksa menarik rem darurat dan Kembali ke PSBB seperti pada masa awal Pandemi,” kata Anies.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index