PEKANBARU, RiauAktual.com - APBD Kota Pekanbaru tahun anggaran 2014 telah disahkan sebesar Rp2,792 triliun lebih. Dalam anggaran ini, tak ada tercantum dana pembangunan pasar tradisional dan kelanjutan pembangunan Pasar Cik Puan yang sedang terbengkalai.

Ketua Badan Legislasi DPRD Kota Pekanbaru Zaidir Albaiza SH, menegaskan bahwa dana untuk pembangunan pasar tradisional pada APBD selanjutnya yakni APBD-P harus ada. Sebab, wacana awal bahwa setiap kecamatan harus ada satu pasar tradisional adalah wacana yangbaik untuk mengatur ekonomi masyarakat.

"Saya memang Banleg dan bukan masuk di Banggar, tapi sata tahu ini APBD semuanya. Kita tahu dalam APBD ini tak ada anggaran untuk membangun pasar, terutama Pasar Cik Puan yang terbengkalai," kata Zaidir saat dikonfirmasi melalui selulernya, Minggu (2/3/2013).

Menurut Ketua Ikatan Sosial Pedagang Pasar Pekanbaru ini, dampak dari keterbatasan jumlah pasar tradisional di Kota Pekanbaru, yakni semakin menjamurnya pedagang kaki lima yang berjualan di pinggiran jalan.

"Kalau nanti di setiap kecamatan sudah ada pasar, sekurang-kurangnya satu pasar di satu kecamatan, tentu tak akan ada lagi pasar kaget," tutur Zaidir.

Politisi PKB ini juga menghimbau kepada para pedagang pasar kaget serta PKL untuk bekerja sama dalam menjaga ketertiban dan kemanan Kota Pekanbaru.

Seperti dengan berjualan di lokasi yang disediakan, dan tidak membuat orang lain resah dalam mencari nafkah. Seperti menimbulkan kemacetan, rawan kecelakaan, mengganggu kebersihan dan keingahan kota.

"Kalau sekarang bagaimana kita bisa meminta mereka (pedagang) untuk tertib, pemerintah saja belum menyiapkan tempat yang layak untuk mereka mencari makan," ulasnya. (rrm)