Taraibangun, Desa yang Terpinggirkan di Kampar

Taraibangun, Desa yang Terpinggirkan di Kampar
Jalan Suka Karya Ujung di Desa Taraibangun Rusak Parah. FOTO: rrm

TAMBANG, RiauAktual.com - Letak yang sangat strategis dan berbatasan langsung dengan Kota Pekanbaru dengan julukan sebagai 'beranda' Kabupaten Kampar dan juga 'penyangga' ibukota Propinsi Riau Pekanbaru tidak membuat Desa Taraibangun seperti yang dibayangkan dengan jalan-jalan utama yang mulus dan pembangunan sarana dan prasarana yang baik.

Pantauan RiauAktual.com di lapanngan, ruas jalan utama Suka Karya, yang menghubungkan Desa Tarai Bangun (Kampar) dengan Kampung Dalam (Pekanbaru) sungguh berbeda. Di Desa Taraibangun, ruas jalan itu pada beberapa titik  sudah berlubang dan sangat menganggu para pengendara. Begitu juga dengan tempat pelayanan Posyandu, masih menumpang pada rumah warga.

Menurut  Agus Utari (25) tokoh pemuda tempatan, kepada RiauAktual.com, Jumat (07/02/2014) menyatakan, bahwa Desa Taraibangun ini sangat tertinggal dari desa lainnya yang ada di kabupaten Kampar. Seperti ruas jalan Suka Karya,  sejak pembangunannya pertama kali sampai saat ini belum pernah diadakan perawatan jalan. Sementara itu jalan tersebut sangat padat dilalui oleh kendaraan, baik itu roda dua, roda empat, bahkan truk dengan tonase yang sangat tinggi seperti truk semen dan tanki.

“Saat ini ruas Jalan Suka Karya Ujung di Desa Tarai Bangun kondisinya sudah sangat menganggu para pengendara, karena banyak lubang yang mengancam para pengendara. Jalan itu sangat padat dilalui kendaraan karena merupakan jalan yang menghubungkan Jalan Kubang Raya dan HR Soebrantas. Namun sejak jalan itu dibangun, belum pernah sekalipun ada perawatan, sementara di Kampung Dalam (Pekanbaru) jalan itu sudah diperlebar dan diaspal mulus,” ujar Agus.

Dikatakan Agus, karena belum adanya perbaikan dan perawatan jalan itu dari pemerintah, maka masyarakat hanya mampu menambal jalan tersebut dengan cara menimbun atau mensemenisasi lubang yang menganga di ruas Jalan Suka Karya Ujung yang sudah masuk ke Desa Taraibangun. Namun menurut Agus, ketahanan jalan tersebut hanya bersifat sementara, lubang-lubang baru di Jalan Suka Karya terus bermunculan dan mengintai para pengguna jalan.

Menanggapi hal itu, Rakhmat S Sos, Penjabat Kepala Desa Taraibangun di kantornya menyatakan bahwa pembangunan diusulkan dalam Musrenbang (Musyawarah Rencana Pembangunan), mulai dari Musrenbang tingkat bawah (Dusun)  sampai ke tingkat kabupaten. Dalam Musrenbang tersebutlah masyarakat dan aparaturnya mengusulkan suatu pembangunan di daerahnya. Namun masalah itu akan menjadi kendala apabila lemah dan kurangnya hubungan komunikasi dan koordinasi antara aparatur desa, baik kepada atasan maupun bawahan dan masyarakatnya.

“Aparatur desa harus menjalin komunikasi dan koordinasi dengan atasan dan bawahannya serta masyarakatnya, sehingga aparatur dan masyarakat tahu apa yang diusulkan dan diprogramkan dalam pembangunan wilayahnya. Selama ini kan aparatnya dan masyarakat serta lembaga yang ada kurang menjalin komunikasi dan koordinasi, oleh sebab itu ke depan kita harapkan antara aparat, lembaga, dan masyarakat menjalin persatuan dan kesatuan sehingga ketertinggalan selama ini dapat kita kejar,” ujar Rakhmat yang juga Camat Tambang itu singkat. (rin)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index