Riauaktual.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sekaligus menetapkan bulan Juni sebagai masa transisi, menuju kondisi masyarakat yang sehat, aman, dan produktif.

Masa transisi itu akan diberlakukan mulai besok, dengan mengutamakan protokol kesehatan, untuk menekan tingginya risiko penularan Covid-19.

“Mulai Jumat (5/5), DKI akan memasuki masa transisi. Kami tidak tahu sampai kapan. Kalau nanti angka penularannya rendah, maka masa transisinya akan berakhir pada bulan Juni. Jika tidak, akan diperpanjang lagi,” kata Anies dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (4/5).

Dalam masa transisi, aspek physical distancing. Seluruh kegiatan mulai dari perkantoran, restoran, tempat, sarana transportasi dan kegiatan sosial hanya boleh memfungsikan separuh dari kapasitas.

Untuk perkantoran, Anies meminta agar diatur minimal dalam dua shift. Ini penting untuk mengurangi terjadinya kepadatan. Baik itu dalam transportasi umum maupun sarana di perkantoran.

“Saya ilustrasikan. Jam masuk kantor bisa dimulai dua shift Jam 7 dan 9 pagi. Ini berguna untuk mengurangi kepadatan pada jam sibuk. Begitupun saat istirahat. Harus dibagi dua shift, agar tidak terjadi kepadatan,” jelas Anies, sebagaimana dikutip dari Rmco.id.

Anies juga memastikan kegiatan belajar mengajar di sekolah tidak akan dimulai, sampai situasi aman. Walaupun Tahun Ajaran Baru dimulai pada 13 Juli, Anies menegaskan tidak akan ada kegiatan di sekolah.

“Kegiatan belajar mengajar tidak harus tatap muka di sekolah. Kan bisa dengan cara online. Kami pastikan, siswa tidak akan masuk sekolah pada 13 Juli nanti," tandasnya.

Untuk diketahui, PSBB DKI Jakarta periode empat berakhir pada hari ini. Pertama, PSBB dijalankan pada 10 April sampai 24 April 2020 lalu. Kedua, diperpanjang mulai 24 April sampai 7 Mei. Ketiga, diperpanjang lagi hingga 22 Mei. Keempat, diperpanjang hingga 4 Juni. Dan kini, PSBB diperpanjang dengan penerapan masa transisi hingga akhir Juni.