Jakarta Sudah Harus Siap-siap Opsi Lockdown, Sudah Sangat Mendesak

Jakarta Sudah Harus Siap-siap Opsi Lockdown, Sudah Sangat Mendesak
Jalan Jendral Sudirman DKI Jakarta sepi akibat isu virus corona. Kendati demikian, aktivitas masyarakat masih tetap berlangsung. Foto JPNN

Riauaktual.com - DKI Jakarta sudah menjadi episentrum virus corona atau COVID-19 dengan rasio kematian cukup tinggi mencapai 6,7 persen.

Per Rabu (25/3) kemarin, sudah 463 orang dinyatakan positif dan 23 orang dinyatakan sembuh dengan 31 orang meninggal dunia.

Dengan kondisi tersebut, maka tidak ada pilihan lain selain menerapkan opsi melakukan lockdown di Ibukota.

Demikian disampaikan Anggota Komisi III DPR RI, Masinton Pasaribu dalam keteranganya, Kamis (26/3/2020).

Atas dasar itu, politisi PDIP ini mendesak pemerintah pusat dan pemda DKI harus duduk bersama mengambil langkah konkrit menekan penyebaran virus.

“Tidak ada salahnya membahas dan mempersiapkan opsi lockdown sebagai alternatif terakhir untuk DKI Jakarta,” ujarnya, sebagaimana dikutip dari pojoksatu.id.

Opsi lockdown, jelasnya, juga sudah dilakukan negara lain dan terbukti efektif menekan penyebaran COVID-19.

Diakuinya, lockdown memang bukan satu-satunya cara melawan wabah corona.

Akan tetapi, sampai saat ini, cara itu menjadi pilihan paling efektif di berbagai negara.

Malaysia bahkan memperpanjang lockdown sampai dengan 14 April mendatang.

Saat ini, Malaysia menjadi negara di Asia Tenggara dengan penderita terbanyak mencapai 1.796 kasus.

“Jangan ada egoisme kebijakan antara pemerintah pusat maupun pemerintah daerah DKI Jakarta,” tegasnya.

Menurut anak buah Megawati Soekarnoputri ini, saat ini, keselamatan dan kesehatan masyarakat rakyat adalah yang paling utama.

“Singkirkan egoisme, bangun sinergitas dan solidaritas antar pemerintahan pusat dan daerah,” desaknya.

Akan tetapi, ia juga meminta Anies Baswedan harus mau mendengarkan dan melaksanakan arahan pemerintah pusat.

Pun sebaliknya, pemerintah pusat harus aspiratif dan akomodatif menerima aspirasi dari pemerintah daerah.

“Kita belum terlambat, asal kita mau mempersiapkannya secara profesional,” katanya.

“Semua negara tidak ada yang siap menghadapi pandemi COVID-19, namun berbagai negara melakukan langkah persiapan secara sigap dan cepat,” sambungnya.

Atas dasar itu, Masinton mengingatkan pemerintah pusat dan DKI harus juga melakukan langkah mitigasi dengan cepat, terukur dan efektif.

“Kerahkan seluruh sumber daya maupun sumber dana pemerintahan daerah DKI Jakarta untuk melindungi warga Jakarta,” tegasnya.

Masinton juga meminta layanan RS rujukan Covid-19 di DKI Jakarta ditambah.

“Prioritaskan APBD untuk belanja barang peralatan medis dan alat pelidung diri tenaga medis di seluruh RS rujukan. Kemudian penambahan relawan medis dan paramedis,” saran dia.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index