PIDIE JAYA, RiauAktual.com - Proyek irigasi di Pidie Jaya tidak berfungsi mengairi air di Desa Buloh, Kecamatan Trienggandeng, Kabupaten Pidie Jaya. Warga pun mengeluh karena irigasi yang dibanguna itu tidak bisa mengaliri air ke sawah.
Saluran sepanjang 350 meter dengan anggaran Rp80 juta itu sudah hancur dan tidak bisa digunakan sama sekali, sehingga warga sangat kesal dengan ulah Distanak Pidie Jaya karena membangun irigasi asal jadi tanpa memperdulikan kehidupan orang banyak, saluran irigasi tersebut membuat sawah warga tergenang air karena saluran rusak.
"Saluran hanco ho diplung iee (saluran sudah hancur kemana air mengalir)," kata Zakaria selaku aparat Gampong Desa tersebut, saat dikonfirmasi RiauAktual.com, Kamis (5/12/2013).
Bukan hanya itu saja selain dibangun asal jadi proyek tersebut seperti tak bertuan, karena tanpa plang nama dan identitas bukan hanya proyek itu saja hampir semua proyek di Pidie Jaya tak memiliki papan nama sehingga masyarakat tidak tahu kemana harus mengadu kondisi proyek tersebut.
Zakaria juga menambahkan, saluran yang dibangun baru se-usia jagung sangat meresakhakan warga yang bercocok tanam di lahan tersebut, selain menyumbat saluran jalan pun tidak bisa digunakan karena luapan air.
Masyarakat berharap agar segera dibangun kembali irigasi tersebut. Bila dinas terkait tidak mengindahkan permintaan, warga akan bergotong royong membongkar sendiri saluran tersebut dan beramai-ramai mendatangi dinas terkait.
Dikonfirmasi pihak dinas terkait, T Ismail saat di hubungi RiauAktual.com, dia mengaku akan bertanggung jawab dan akan membangun kembali saluran yang rusak tersebut mulai dari dasar, walau tutup anggaran.
Selain itu, pihak team operasoanal penyelamatan asset negara Republik Indonesia (TOPAN-RI) meminta pihak penegak hukum untuk segera turun ke lokasi serta segera mengudit proyek tersebut karena anggaran 2013 tutup buku hanya tinggal hitungan jari saja.
"Proyek tersebut selain merugikan warga juga merugikan negara, jadi tolong diusut dengan segera," kata Jamaluddin. (hsb)