Ekonomi China Mulai Tumbang Akibat Virus Corona

Ekonomi China Mulai Tumbang Akibat Virus Corona
Pasar Ikan di Wuhan. ©HECTOR RETAMAL/AFP

Riauaktual.com -  Virus Corona mulai berdampak terhadap kondisi perekonomian China. Dampak langsung terlihat dalam penurunan arus penumpang transportasi darat, kereta api hingga udara. Tetapi perkembangan terakhir mengindikasikan gangguan terhadap kegiatan ekonomi ini mungkin hanya merupakan awal dari situasi jangka panjang.

Melansir laman CNBC, Senin (27/1) kemarin, para pejabat China mengindikasikan penyakit ini akan tetap menjadi masalah dalam waktu dekat. Dalam upaya untuk mencegah penyebaran virus, pemerintah China pun meminta warganya untuk tinggal di rumah, membatalkan acara publik dan membatasi perjalanan.

Imbas dari ini, Wakil Menteri Transportasi China Liu Xiaoming, melaporkan jika terjadi penurunan perjalanan oleh masyarakat pada hari pertama Tahun Baru Imlek, mencapai 28,8 persen dibandingkan tahun lalu.

Dengan rincian, perjalanan udara turun 41,6 persen, perjalanan kereta api sebesar 41,5 persen dan transportasi darat di jalan raya menurun 25 persen.

Pada hari Minggu, China Railway Chengdu mengumumkan akan menghentikan beberapa rute kereta api berkecepatan tinggi - termasuk beberapa dengan tujuan Shanghai - untuk beberapa hari ke depan, hingga awal Februari.

Di sisi lain, Kementerian Keuangan China mengaku jika telah mengeluarkan 11,2 miliar yuan (USD 1,6 miliar) dalam bentuk subsidi untuk perawatan medis, pembelian peralatan dan upaya lain guna mengendalikan epidemi Virus Corona ini.

 

Xi Jinping Klaim Tak Ada yang Bisa Goyahkan China

Presiden China Xi Jinping dalam perayaan 70 tahun kekuasaan Partai Komunis China Oktober lalu mengatakan tidak ada kekuatan yang bisa menggoyahkan China.

Xi Jinping saat itu berdiri di panggung Lapangan Tiananmen, sama seperti ketika Ketua Mao Zedong memproklamirkan Republik Rakyat China pada 1 Oktober 1949, untuk menyampaikan pidato dalam perayaan Hari Nasional. Dalam pidatonya Xi menggaungkan kembali kehebatan China di masa lalu dan menyerukan kehebatan 'impian China' di masa datang.

"Tidak ada satu kekuatan pun yang bisa menggoyahkan landasan negara hebat ini," ujar Xi yang mengenakan pakaian ala Mao ketika dia berpidato di samping para pemimpin partai di Lapangan Tiananmen, seperti dilansir laman Channel News Asia.

"Tidak ada kekuatan yang bisa menghentikan orang China dan negara China untuk melangkah maju," kata pria yang disebut-sebut sebagai pemimpin terkuat setelah Mao itu.

Dalam perayaan Hari Nasional ini China juga memamerkan kekuatan militernya. Helikopter bergemuruh membentuk formasi 70 di langit Beijing di tas Lapangan Tiananmen. Media pemerintah menyebut parade militer ini adalah terbesar dalam sejarah Negeri Tirai Bambu.

 

Kekurangan Alat Medis

Selain sektor perjalanan, Virus Corona mendorong permintaan alat medis terkait penanggulangan wabah ini kekurangan pasokan. Seperti masker, alat tes virus hingga pakaian pelindung.

Pihak berwenang China telah menekankan perlunya penduduk setempat untuk mengenakan masker, dan bahkan telah mengenakan denda di beberapa tempat bagi mereka yang berada di ruang publik yang tidak mengenakannya.

Kami menghadapi kekurangan pasokan karena permintaan yang melonjak, ujar Wakil Menteri Industri dan Teknologi Informasi, Wang Jiangping.

Kekurangan pakaian pelindung dan masker wajah, terutama di Wuhan. Sebagai gambaran, sekitar 100.000 jas pelindung diperlukan sehari, namun kapasitas produksi harian hanya bisa mencapai puluhan ribu.

Dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan pasokan medis ini, Wang mengatakan 40 persen dari kapasitas produksi pabrik pembuat jas pelindung kembali dioperasikan secara keseluruhan, meskipun masih masa liburan Tahun Baru Imlek.

 

 

 

Sumber: liputan6.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index