?PIDIE JAYA, RiauAktual.com - Keributan yang terjadi pada saat pelantikan ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) terpilih Julia Amiranda pada 08 Oktober 2013 di Gedung Meusapat Ureung Pidie sehingga terjadi lempar melempar kursi. Kejadian tersebut menyisakan banyak kebingungan dan pertanyaan di kalangan Alumni / KAHMI Pidie, diantaranya kenapa ini bisa terjadi ? Dan bila Julia Amiranda selaku kandidat terpilih dianggap bermasalah, kenapa rival politiknya yaitu Mukhtar Ga tidak mengirimkan berkas tandingan pengusulan SK ke Pengurus Besar (PB-HMI) di Jakarta?
Kericuhan yang terjadi pada saat pelatikan ketua Umum HMI Sigli itu bisa dikatakan “amanah” konferensi cabang (KONFERCAB) sigli pada 15 Mei silam, layaknya semua Kader HMI Cab Sigli mengetahui yang bahwa Ketua Umum terpilih Julia Amiranda Periode 2013-2014 pernah berjanji dan membuat pernyataan tertulis didepan para pemilih yang di utus oleh masing-masing Komisariat yang bernaung di bawah HMI Cabang Sigli “saya akan melanjutkan kuliah pada semester ganjil 2013 dan apabila tidak melanjutkan kuliah dalam smester ganjil ini maka saya siap mundur sebagai ketua umum ”.
Merujuk pada perjanjian dalam forum KONFERCAB di atas, Ketua Umum terpilih Julia Amiranda yang bersaing dengan Mukhtar G,a, ternyata sampai pada saat pelantikan 08/10 permasalahan perkuliahan belum juga di selesaikan (belum melanjutkan kuliah), karena masih bermasalah dengan Akademik Universitas Jabal Ghafur (UNIGHA) Sigli (cuti kuliah selama 5 smester), menurut peraturan Akademik UNIGHA yang diperbolehkan non aktif Cuma 2 Semester, sehingga sebagian kader HMI Cab. Sigli Menuntut Janji yang telah di janjikan oleh Julia Amiranda ”Jangan laksanakan Pelantikan Sebelum Ketua Himpunan Mahasiswa Islam tersebut menjadi Mahasiswa kembali/melanjutkan kuliah” dianggap sungguh memalukan lembaga bila ketua umum Perhimpunan Mahasiswa bakan lagi mahasiswa.
Untuk mencari solusi menghindari konflik ini sudah pernah beberapa kali dilakukan jauh-jauh hari sebelum hari H, dengan mempertemukan kedua TIM Kandidat Ketua Umum yang di Fasilitasi oleh SC Panitia KONFERCAB dan Majelis Penyelamat Konfensi Cabang (MPKC) HMI Sigli, tapi tidak pernah menuai titik temu antara kedua tim.
Dinamika yang sedang terjadi sekarang bukanlah bertujuan untuk menghakimi seperti pernah di ucapakan julia pada saat duduk musyawarah kedua belah pihak, apalagi mengkudeta ketua umum terpilih, itu sama sekali tidak benar kita semua mengakui yang bahwa Julai terpilih dengan persaingan yang fair, tetapi untuk menuntut janji yang pernah di amanahkan dalam KONFAIRCAB yaitu meminta ketua Umum untuk melanjutkan kuliah kembali, kerena HMI merupakan Organisasi kemahasiswaan yang memiliki nilai insan Akademis yang nyata, ketua umum organisasi mahasiswa jadi panutan kader dan jadi suri tauladan bagi masyarakat.
Segenap kader yang masih peduli terhadap eksistensi HMI dalam masyarakat akan terus meminta janji dan yang pernah di amanahkan dalam KONFERCAB, ini bentuk komitmen karakter kader HMI cab. Sigli yang pernah didapat dalam training-training untuk menyuarakan kebenaran-kebenaran.
Dalam dinamika yang sedang dan terus berjalan di HMI Cab.sigli ini merupakan bahan pembelajaran yang pernah dilewati semua kader HMI dimana pun berada, Cuma beda zaman beda kondisi yang dialami di harapkan alumni dapat melihat dan meluruskan dengan penuh kebijaksanaan yang sesuasuai dengan Ruh organisasi serta mengkedepakan kepentingan HMI.
Ditulis: Hasbi Ibrahim