Ada Penampakan Air Pantai Surut Sebelum Tsunami Muncul Menerjang Palu

Ada Penampakan Air Pantai Surut Sebelum Tsunami Muncul Menerjang Palu
Foto udara kondisi kota Palu pascagempa dengan magnitudo 7,4 SR, Sabtu (29/9) .Foto: Antara/BNPB

Riauaktual.com - Adrian (35), saksi mata yang selamat, menuturkan kronologis tsunami yang menerjang Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (29/9) sore kemarin. Adrian yang saat itu sedang berada di pinggir pantai anjungan Nusantara, mengatakan air pantai sempat surut sebelum akhirnya tiba-tiba muncul tsunami.

Adrian, yang berprofesi sebagai Satpol PP, bersama dengan 250 rekannya saat itu sedang bertugas mengamankan acara pembukaan fetsival 'Pesona Palu Lomoni' yang digelar di pantai tersebut. Sekitar seribu masyarakat juga ikut hadir ingin menyaksikan acara pembukaan festival tersebut.

'Ada seribuan warga yang berkumpul, termasuk pelajar yang akan ikut mengisi acara festival itu,'' kata Adrian ketika ditemui wartawan LKBN Antara, Rolex Malaha di Balai Kota Palu, Sabtu siang.

Satpol PP Kota Palu ditugaskan menjaga keamanan bersama anggota pengamanan dari unsur TNI, Polri, dan Dinas Perhubungan. Mereka melakukan apel pasukan untuk mengamankan festival tersebut pada Jumat (28/9) pukul 15.00 Wita.

''Tiba-tiba gempa pertama terjadi,'' kata Adrian.

Gempa pertama membuat ribuan orang yang sedang berada di pinggir pantai itu langsung panik. Sebagian, kata Adrian, langsung melarikan diri menjauh dari pantai.

Air Laut Surut

Seribuan orang yang saat itu sedang berada di pinggir pantai itu semakin panik ketika melihat air laut tiba-tiba surut. Namun belum sempat mereka melarikan diri dan menjauh dari pantai, kata Adrian, gempa kedua dengan kekuatan lebih besar terjadi.

''Setelah kami melihat air tiba-tiba turun, akhirnya terjadi kepanikan besar,'' kata Adrian. ''Belum sempat kami melarikan diri, terjadi gempa yang lebih besar pada 7,4 SR itu, dan tiba-tiba air naik.''

Tsunami menghantam wilayah pantai anjungan Nusantara ketika seribuan orang sedang berkumpul ingin menyaksikan pembukaan festival 'Pesona Palu Lomoni'. Adrian mengaku ratusan rekannya sesama anggota Satpol PP Kota Palu hingga kini belum ditemukan.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun Antara, hingga Sabtu pagi pukul 10.17 Wita, baru empat jenazah anggota Satpol-PP yang berhasil ditemukan. Mereka yang berada di kantor wali kota. Ada pun ratusan lainnya belum diketahui nasibnya.

Di Rumah Sakit Umum Budi Agung, sejumlah pasien korban gempa belum tertangani oleh tim medis. Pihak rumah sakit kekurangan tabung oksigen dan infus.

Tsunami Setinggi 6 Meter

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengungkapkan tinggi tsunami yang menerjang Kota Palu, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9) dilaporkan mencapai enam meter.

"Kami menerima laporan, tsunami di Palu kemarin ternyata ada yang tingginya mencapai enam meter," ujar Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta, Sabtu (29/9).

Sutopo menjelaskan pihaknya menerima laporan bahwa ketika tsunami terjadi, ada seorang warga yang menyelamatkan diri dengan memanjat pohon setinggi enam meter. Tapi, dia ternyata masih kena juga.

Data BNPB mencatat tsunami melanda empat wilayah. Tiap wilayah ketinggian tsunaminya berbeda dengan status waspada dan siaga.

Untuk melihat daerah yang terlanda tsunami dan ketinggiannya, BNPB masih memerlukan citra satelit untuk bisa melakukan pendataan. Menurut Sutopo, tsunami tidak sama tinggi karena tergantung topografi wilayah dan materinya,

 

Sumber : Antara

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index