Aksi Heroik Anthonius, ATC Bandara yang Korbankan Nyawa Demi Keselamatan Pesawat Batik Air Saat Gemp

Aksi Heroik Anthonius, ATC Bandara yang Korbankan Nyawa Demi Keselamatan Pesawat Batik Air Saat Gemp
Jenazah Anthonius Gunawan Agung saat tiba di Kota Makassar, Sabtu (29/9/2018).(rakyatku)

Riauaktual.com -  Jenazah petugas Air Traffic Controller (ATC) Air Nav Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu, Anthonius Gunawan Agung dibawa ke Kota Makassar, pada Sabtu (29/9/2018).

Pada malam ini, jenazah Anthonius berada di Rumah Sakit Pelamonia Makassar. Beberapa kerabat mulai mendatangi rumah duka sembari menunggu jenazah tiba di Jalan Onta Baru, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar.

"Saat ini sudah jenazah sedang menuju Rumah Sakit Pelamonia, dan perwakilan keluarga juga sudah ke sana, untuk jemput," kata kerabat korban, Melly.

Salah seorang kerabat korban lainnya, Ola mengungkapkan bahwa almarhum merupakan warga asli Polman, Sulawesi Barat. Sementara kedua orang tuanya telah menetap di Papua. "Jadi bapaknya di Papua minta dia dimakamkan di Makassar saja," kata Ola.

Jenazah Anthonius Gunawan Agung disambut langsung Direktur AirNav Indonesia Novie Riyanto saat tiba di Kota Makassar.

“Keluarga besar AirNav berduka atas berpulangnya almarhum yang telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam memberikan pelayanan untuk mewujudkan keselamatan penerbangan," ungkap Novie.

Anthonius Gunawan Agung meninggal dunia usai memastikan Pesawat Batik Air bisa terbang saat gempa berkekuatan keras mengguncang Kota Palu, Jumat kemarin.

"Karena itu, kami akan memberikan penghargaan kepada almarhum dengan menaikkan pangkatnya sebanyak dua tingkat serta bentuk apresiasi lainnya kepada keluarga yang ditinggalkan,” ungkap Novie.

Disampaikan Novie, pihaknya akan mengadakan upacara penyerahan jenazah kepada keluarga almarhum malam ini di Makassar.

“Kedua orang tua almarhum memang berdomisili di Papua, tapi keluarga besarnya banyak tinggal di Makassar. Sehingga dari komunikasi kami dengan keluarga almarhum Agung rencana akan dimakamkan di Makassar,” ujar Novie, sebagaimana dikutip dari rakyatku.com.

Anthonius Gunawan Agung meninggal dunia, Sabtu (29/9/2018), sekira pukul 11.00 Wita.

Sebelum gempa terjadi, Anthonius Gunawan Agung yang lahir di Abepura, 24 Oktober 1996 itu sedang melayani pesawat Batik Air ID6231 yang akan terbang dari Palu menuju Makassar. Kala itu, ia telah memberikan clearance kepada Batik saat gempa terjadi.

Personel AirNav lainnya yang tidak sedang melayani kemudian turun saat gempa terjadi. Anthonius belum dapat turun karena pesawat belum take-off. Ia menunggu pesawat Batik hingga airborne. Setelah pesawat airborne, kondisi gempa sudah semakin kuat.

Ia akhirnya memutuskan melompat dari cabin tower (lantai 4). Akibatnya, Anthonius mengalami patah kaki. Personel AirNav di Palu membawa ke Rumah Sakit. Di Rumah Sakit di dapat keterangan mengenai kondisinya setelah keluar hasil rontgen, namun untuk penanganan selanjutnya harus dirujuk ke Rumah Sakit yang lebih besar karena diindikasi ada luka dalam.

AirNav berupaya untuk mendatangkan helikopter dari Balikpapan. Namun karena kondisi bandara, helikopter baru dapat diterbangkan Sabtu pagi tadi.

Anthonius kemudian dibawa ke bandara untuk diterbangkan dengan helikopter menuju Balikpapan. Namun sebelum helikopter tiba, Agung menghembuskan nafas terakhirnya.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index