Tak Dapat izin Jalan Santai di Solo, Jokowi: Tanya Panitia, Saya Pulang Mau Bertemu Cucu

Tak Dapat izin Jalan Santai di Solo, Jokowi: Tanya Panitia, Saya Pulang Mau Bertemu Cucu
Joko Widodo (Foto: Bramantyo/okezone.com)

Riauaktual.com - Pemerintah Kota Solo (Pemkot) melarang keras kawasan Car Free Day jadi ajang kampanye. Termasuk jalan santai yang disebut-sebut bakal dilakukan calon presiden (Capres) Petahana Joko Widodo (Jokowi) yang digagas para relawan Capres nomor urut 01 tersebut.

Dalam telekonferensi melalui video call yang di fasilitasi Wakil Wali Kota Ahmad Purnomo, mantan partner Presiden Jokowi dua periode itu mengatakan, sejak awal kawasan CFD bukan kawasan jalan sehat.

"CFD Solo hanya untuk kegiatan ekonomi, kesenian, kebudayaan dan olahraga saja, tidak boleh untuk kepentingan politik," tegas Rudy yang tengah berziarah di Yerusalem, pada wartawan, di Balaikota, Solo, Jumat (28/9/2018).

Kendati, ungkap Rudy, poster jalan sehat yang juga diterima pihak Pemkot, penggagas acara itu melarang memakai atribut kampanye. Namun, hadirnya satu capres serta jumlah massa yang diperkirakan banyak, dinilai Rudy sudah menjurus kampanye.

"Mau pakai kaus putih dan tidak ada atributpun, kalau ada capres dan massa, maka ada indikasi ke politik, maka jangan di CFD, " kata Rudy.

Senada dengan Pemkot Solo yang melarang kawasan CFD jadi ajang kampanye, Koordinator Tim Advokasi Reaksi Cepat (TARC), M Taufik mengatakan saat ini Jokowi adalah seorang calon Presiden. Sehingga, hak-hak yang dimiliki oleh Jokowi sama dengan warga masyarakat lainnya.

"Acara (jalan santai bareng Jokowi) yang digagas itu bukan acara kenegaraan. Karena apa, acara kenegaraan itu murni satu yang berhak menyengsarakan yaitu Kesekretariatan Negara. Ini jelas di kontak persen itu relawan," papar Taufik.

Malah sebaliknya, Taufik melihat jalan sehat yang digagas itu bagian dari upaya mengadu domba. Karena, yang menggelar bukan orang Solo tapi menggelar acara berskala nasional di Solo.

"Kalau yang menggelar bukan Kesekretariatan Negara, pak Jokowi itu identik dengan calon presiden. Sebagai calon presiden, pak Jokowi itu harus tunduk terhadap aturan pemilu, tunduk terhadap aturan KPU, Bawaslu dan Pak Jokowi pun harus tunduk terhadap aturan ASN," terangnya, sebagaimana dikutip dari okezone.com.

Sebagai bentuk penolakan,ungkap Taufik, pihaknya telah mengirimkan surat terbuka pada pihak Kepolisian. Di mana, Taufik meminta, agar kegiatan itu tidak digelar di CFD.

Sementara itu, mengetahui agenda jalan sehat yang rencananya akan mengundang dirinya menjadi polemik, dengan santai Presiden Jokowi meminta agar bertanya langsung pada panitia penyelenggara.

"Tanya sama yang ngundang (panitia). Saya kan mau tidur, istirahat," ujar Jokowi usai membuka kongres PWI di Solo.

Menurut Jokowi, dirinya tidak mengetahui ada agenda tersebut, apakah dirinya diundang apa tidak. Bahkan Jokowi juga tidak tahu memastikan apakah akan hadir dalam acara tersebut.

"Saya pulang mau istirahat, bertemu keluarga, ketemu anak sama cucu," tandas Jokowi.

Seperti diketahui, relawan pendukung Jokowi akan menggelar acara "Tombo Kangen dan Jalan Sehat bersama Pak Jokowi" di Car Free Day (CFD) Jalan Slamet Riyadi.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index