DPRD Akan Panggil Pengelola Indomaret

DPRD Akan Panggil Pengelola Indomaret
(indomaret)

PEKANBARU, RiauAktual.com - Konflik yang terjadi antara sesama masyarakat di Jalan Bulu Cina, RT 03/RW 06 Kelurahan Tuahkarya Kecamatan Tampan, telah didengar kalangan DPRD Kota Pekanbaru dari pemberitaan di media massa. Maka untuk menindaklanjutinya, Dewan menunggu laporan resmi dari masyarakat dan akan memanggil pihak terkait, yakni Indomaret.

Usaha waralaba yang berdiri di pemukiman padat penduduk dan jalan kecil yang menghubungkan Jalan Garuda Sakti ke Kampus Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Panam, sebelum Hari Raya Idul Fitri 1434 H lalu, ditolak mentah-mentah oleh masyarakat, RT, RW, pemuda, serta pemuka masyarakat. Namun, setelah lebaran, sebagian masyarakat yang semula menolak tiba-tiba menerima keberadaan Indomaret. Dari laporan yang beredar di tengah masyarakat, telah terjadi suap dari Indomaret untuk masyarakat yang vokal dalam menolak.

"Ada buktinya, kita tak mau berprasangka buruk. Kalau memang ada silahkan buat laporan ke Dewan, akan kita tindaklanjuti," ungkap Ketua Komisi I DPRD Kota Pekanbaru Wahyudianto, saat dikonfirmasi di DPRD.

Mengenai dugaan suap yang dilakukan Indomaret untuk memuluskan agar gerainya berdiri di kawasan padat penduduk ini, Wahyudianto menyebut hal itu masih belum dipastikan karena belum ada bukti. Namun, Wahyudianto menegaskan bahwa persoalan perizinan ada di Pemerintah Kota Pekanbaru, bukan dari masyarakat.

"BPT yang berhak, kalau ada dugaan suap silahkan laporkan. Kita akan panggil nanti masyarakat untuk dimintai keterangan," tuturnya.

Selanjutnya, dari data yang diberikan ke Dewan, maka DPRD akan memanggil dinas terkait dan Indomaret jika memang diperlukan. Akan tetapi, menurut Wahyudianto, persoalan berdirinya usaha waralaba di Kota Pekanbaru, harus segera ditindaklanjuti Pemerintah Kota Pekanbaru.

"Keberadaan Indomaret di sana (Jalan Buluh Cina) kita ingin tahu juga, apa memang sengaja membunuh pedagang kecil di daerah itu," terang Wahyudianto lagi.

Sebelumnya, salah seorang pedagang kedai harian yang meminta namanya diinisialkan, HN, mengatakan, sebagai pedagang yang sehari-harinya membuka usaha dagangan harian di rumah membuat kehadiran Indomaret di pemukiman padat penduduk yang berada di wilayah rumahnya, omset dari usaha HN ini sekarang merosot tajam.

Sebelum Indomaret berdiri di kawasan pemukiman Jalan Buluh Cina yang rata-rata adalah para pedagang kecil, ketua RW 06, ketua RT 03, pemuda setempat dan pemuka masyarakat menyatakan untuk menolak keras masuknya Indomaret di daerah tersebut.

Namun, usai hari Raya Idul Fitri 1434 H kemarin, tiba-tiba saja Indomaret langsung berdiri. HN menduga, warga dijebak saat rapat dengan Ketua RW dan RT serta pemuka masyarakat lainnya untuk menandatangani selembar surat yang katanya absensi. Dan kuat kemungkinan selembar kertas yang berisi 50 tanda tangan warga tersebut dimanfaatkan oleh Ketua RW dan Ketua RT serta Ketua Pemuda setempat sebagai izin untuk berdirinya Indomaret yang telah disetujui oleh warga.

Ketua RW 06 Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Syafi'i, membantah telah menerima suap dari Indomaret agar memuluskan usaha waralaba berdiri di daerahnya. Melainkan, dalam pendirian Indomaret tersebut pihaknya sudah melakukan musyawarah kepada warga dan telah terjadi kesepakatan persetujuan.

Persetujuan yang diberikan masyarakat, kata Syafi'i, dibuktikan dengan adanya tanda tangan dari beberapa warga dan pedagang sekitar. Persoalan tandatangan persetujuan warga tersebut bisa dilihat di Ketua RT 03 Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Pekanbaru.

Ketua RT 03 Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan, Saikin, menjelaskan, adanya pro dan kontra di tengah masyarakat akan pendirian Indomaret ini itu adalah hal yang biasa. Tidak hanya itu, dalam pendirian Indomaret di wilayahnya, RT juga mengaku tak akan berani memberikan izin tanpa persetujuan masyarakat.

Dalam pendirian Indomaret di pemukiman padat penduduk ini, Saikin juga menuturkan bahwa sudah melakukan dua kali rapat pertemuan dengan warga untuk membicarakan akan pendirian Indomaret di RT 03 Jalan Buluh Cina.

Pihak Indomaret yang mendatangi warga dan pedagang yang awalnya tidak setuju menjadi setuju, persetujuan itu dibuktikan lewat bantuan modal yang diberikan Indomaret kepada warga dan pedagang yang masing-masing mendapat Rp 1 juta.

"Dari bantuan modal masing-masing sebesar 1 juta yang diberikan akhirnya warga menandatangani persetujuan pembangunan Indomaret yang berada di Jalan Buluh Cina ini. Hal itu dibuktikan lewat dua lembar tandatangan persetujuan untuk melanjutkan pembangunan Indomaret disini," tutur RT. (rrm)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index