Wah.. Istri Gubernur Viktor Laiskodat Ingin Legalkan Miras, “Moke Sama dengan Kepeng”

Wah.. Istri Gubernur Viktor Laiskodat Ingin Legalkan Miras, “Moke Sama dengan Kepeng”
Julie Sutrisno

Riauaktual.com -  Politisi Partai NasDem, Viktor Bungtilu Laiskodat belum genap sebulan dilantik menjadi Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT). Namun istrinya, Julie Sutrisno yang menjabat Ketua Tim PKK Provinsi NTT sudah membuat gebrakan. Julie ingin minuman keras dilegalkan di NTT.

Dalam rekaman video yang beredar di media sosial, Julie tampak berdiri di depan sejumlah pejabat. Ia menegaskan bahwa miras lokal, seperti moke, sopi, dan laru dikelola dengan baik agar bisa menjadi miras kelas dunia.

“Seluruh dunia mau minum moke harus beli di NTT. Kalau dulu bapak-bapak pasti bilang moke, sopi, laru sama dengan mabuk. Setelah pariwisata, industri mengolahnya dengan baik, dikemas dengan baik, perizinan jelas dan segala macam, kita bisa bersaing dengan sake dan rake,” tuturnya.

Menurut Julie, miras lokal jenis moke, sopi, dan laru bisa didapatkan dengan mudah di pelosok NTT. Jika dikelola dengan baik, miras lokal tersebut akan menambah pendapatan masyarakat.

“Berarti apa? Moke, sopi dan laru sama dengan kepeng. Dan moke, sopi, dan laru itu semua ada di bawah-bawah, di desa-desa,” tandas Julie.

Video tersebut diambil ketika Julie melakukan kunjungann ke Dinas Pariwisata Provinsi NTT, pada Rabu, 12 September 2018.

Keinginan istri Viktor Laiskodat melegalkan miras di NTT mendapat kecaman dari netizen. Mereka mengomentai video Julie yang diposting di Instagram @muslim.fact.

“Pasti di perempuan tukang mabok bin teler juga,” imbuh @gazaalkhatab. “Nasdem ancur2 ya orang2nya,” timpal @flatearth_mesfat.

“Gila, itu gayanya tangan di pinggang. sombong amat. astagfirullah. nampak orang yg ngak ada etikanya sama sekali. ngak ada adab. ibu ini perlu di rukiyah lagi kesurupan barangkali,” imbuh @m.chatib.

Moke Minuman Khas Pulau Flores

Dilansir Wikipedia, moke adalah minuman khas dari pulau Flores yang terbuat dari tanaman siwalan (pohon lontar) dan enau. Minuman ini mempunyai banyak sebutan seperti sopi, dewe, dan moke. Tetapi nama yang paling familiar dan menjadi ciri khas dari Pulau Flores adalah Moke. Moke adalah simbol adat, persaudaraan dan pergaulan bagi masyarakat Flores.

Moke merupakan minuman tradisional yang dibuat dari hasil penyulingan buah dan bunga pohon lontar maupun enau, proses pembuatannya masih tradisional yang diwariskan secara turun temurun dan masih dilakukan sampai sekarang.

Pembuatan moke dilakukan di kebun-kebun masyarakat dengan menggunakan wadah-wadah tradisional seperti periuk tanah untuk memasaknya. Pembuatan moke memerlukan keuletan, kesabaran dan keahlian khusus untuk menghasilkan minuman yang berkualitas.

Satu botol moke butuh waktu 5 jam, karena menunggu tetesan demi tetesan dari alat penyulingan yang menggunakan bamboo.

Moke dengan kualitas terbaik sering disebut masyarakat dengan BM atau bakar menyala. Moke kualitas terbaik biasanya hanya disajikan pada akhir pekan dan acara-acara adat seperti pesta pernikahan sebagai pendamping hidangan utama dan disajikan juga sirih dan pinang yang biasa dikonsumsi para wanita.

Walaupun moke merupakan minuman yang beralkohol, untuk mendapatkannya sangat mudah, di berbagai sudut kota maupun di pelosok desa di NTT moke selalu tersedia.

Di luar Kupang moke dapat ditemukan di warung pinggir jalan. Harganya antara Rp 15-20 ribu per botol air kemasan sedang.

Arak tradisional ini merupakan minuman masyarakat luas di Flores termasuk di kalangan para pejabat daerah. Masyarakat di Flores sering mengonsumsi moke beramai-ramai atau dalam istilah daerah disebut dengan cara melingkar.

Berikut video istri Viktor Laiskodat ingin melegalkan dan menjadikan moke sebagai miras kelas dunia, sebagaimana dikutip dari pojoksatu.id:

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Pilihan

Index

Berita Lainnya

Index