Demo Simpatisan PDS Tak Disambut Pimpinan Dewan dan Sekwan

Demo Simpatisan PDS Tak Disambut Pimpinan Dewan dan Sekwan
Demo Kader PDS. rrm

PEKANBARU, RiauAktual.com - Setelah sebelumnya diusir paksa oleh polisi karena tak memiliki izin keramaian, puluhan kader Partai Damai Sejahtera (PDS) kembali datang ke gedung DPRD Kota Pekanbaru melakukan aksi, Rabu (25/9/2013). Namun aksi kali ini malah tidak mendapatkan tanggapan dari Sekwan dan Ketua Badan Kehormatan seperti diharapkan pendemo.

"Walau kita dicuekin, kita tak dihiraukan oleh Sekwan yang terhormat, namun ingat, kita akan melakukan aksi yang lebih besar lagi pada 30 September nanti, gerakan 30SPDS," kata Samuel, koordinator lapangan, saat melakukan aksi.

Massa dikawal ketat oleh aparat kepolisian, tidak diperbolehkan masuk ke dalam pekarangan gedung DPRD, hanya diizinkan melakukan orasi di luar pagar. Karena jumlah massa tidak seberapa, aksi itu tidak mengakibatkan kemacetan.

Aksi yang dimulai pukul 11.00 tersebut berlangsung sebentar saja di luar pagar gedung DPRD. Beberapa kali tampak massa melakukan orasi secara bergantian. Setelah capek, massa duduk di pendistrian jalan. Setelah ada negosiasi, maka 5 orang perwakilan massa dipersilahkan masuk ke gedung DPRD guna menemui DPRD Pekanbaru.

Karena Pimpinan DPRD sedang ada kegiatan di luar bersama Sekwan dan juga BK, maka massa hanya diterima Kamaruzaman SH, yang kebetulan saat itu berada di DPRD. Perwakilan massa dipersilahkan masuk ke ruang Komisi I guna melakukan diskusi.

"Komisi I membidangi organisasi dan Parpol, kami tak disambut BK Sekwan dan Ketua Dewan. Tak apa-apalah kalau memang begitu," sebut Samuel di ruang Komisi I saat diskusi menyampaikan orasi.

Samuel menyebut, pihaknya menuntuk agar Sekwan dan Pimpinan DPRD Kota Pekanbaru menindak tiga anggota Dewan yang duduk di Fraksi PDS; Kudus Kurniawan Siahaan, Ferry Sandra Pardede, dan Dona Rosita yang telah pindah ke Partai Hanura. Samuel juga memberikan waktu satu pekan kepada Dewan, jika tetap tidak ada respon, maka pihaknya akan melakukan aksi yang lebih besar lagi pada 30 September nanti.

"Kami meminta kajian khusus bagi anggota Dewan yang sudah berpindah partai. Karena mereka dulunya kami yang pilih bersama umat kristen di Pekanbaru," tutur Samuel.

Dalam aksi, massa mengeluarkan kata-kata kotor seperti nama hewan, serta kata pelacur. "Kami mohon maaf, kami sebut mereka ini penghianat dan pelacur, itu kami bilang karena sama saja penghianat itu dengan pelacur. Kami minta mereka segera tinggalkan KTA dan mundur dengan teratur," sebut Samuel lagi.

Pindahnya tiga anggota Dewan Pekanbaru yang mewakili PDS ke Partai Hanura, karena PDS tak lolos verifikasi. Untuk maju jadi Caleg 2014, maka tiga Anggota Dewan itu memilih lompat pagar pindah ke Partai Hanura.

"Walaupun PDS sekarang sudah mati, tapi rohnya masih kami rasakan bergerak, 2019 PDS akan hadir lebih baik dari ini," sebutnya kepada Kamaruzaman. (rrm)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index