AKBP Hartono Ditangkap Bawa Narkoba, Kapolda: Itu Resiko Dia

AKBP Hartono Ditangkap Bawa Narkoba, Kapolda: Itu Resiko Dia
Dok. Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono. Foto: Ist/Kriminologi.id

Riauaktual.com -  Kapolda Kalimantan Barat Irjen Didi Haryono mengatakan penangkapan AKBP Hartono yang membawa sabu-sabu di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten merupakan risikonya sendiri. Didi berjanji kasus tersebut adalah yang terakhir dilakukan anak buahnya.

"Kalau ada oknum polisi (AKBP Hartono, mantan Wadir Reserse Narkoba Polda Kalbar) yang terlibat narkoba, itu adalah risiko dia sendiri, dan benar-benar menghambat kariernya. Kami janji kasus tersebut tidak akan ada lagi di jajaran Polda Kalbar," ujar Didi usai memantau pengecekan urin terhadap 14 personel polisi di lingkungan Ditresnarkoba Polda Kalbar, Pontianak, Selasa, 31 Juli 2018, kemarin.

Didi menegaskan semua anggota polisi yang kedapatan menggunakan narkoba pasti diberikan sanksi sesuai hukum yang berlaku. "Terkait narkoba, apalagi yang terjadi internal kami, semua kami dalami," ujarnya.

Terkait hasil pengecekan urine terhadap 14 personel polisi di lingkungan Ditresnarkoba Polda Kalbar, Didi mengatakan hasilnya negatif. Ia menjelaskan, tes urine tersebut dilakukan sebagai bukti, jajaran Polda Kalbar serius dalam memberantas narkoba.

Kabid Dokkes Polda Kalbar, Kombes (Pol) Sujipto menyatakan hasil tes urine tersebut semuanya negatif, yang dilakukan menggunakan alat Promidiagnostik.

"Setelah dilakukan tes urine hasilnya semuanya negatif. Alat tersebut untuk membuktikan bahwa urine yang diperiksa hasilnya negatif atau positif mengandung narkoba," katanya.

Mantan Wakil Direktur Reserse Narkoba Polda Kalimantan Barat, AKBP Hartono tertangkap tangan membawa narkotika jenis sabu-sabu di Bandara Soekarno-Hatta. Ia dalam perjalanan dari Surabaya menuju ke rumah orang tuanya di Kendari.

AKBP Hartono berangkat dari Surabaya, Jawa Timur menuju Kendari dengan mengunakan pesawat Lion Air JT -722. Hartono dan penumpang lainnya transit di Bandara Soekarno-Hatta, tempat di mana dia akhirnya ketahuan membawa narkotika jenis sabu-sabu.

Melalui sambungan telpon, Kabid Humas Polda Kalbar, AKBP Nanang Purnomo menjelaskan jika Hartono ke Jakarta untuk kepentingan pelatihan di Mabes Polri. Nanang mengatakan, sebelum ke Jakarta, Hartono hendak ke Kendari untuk mengunjungi orang tuanya.

Namun Hartono tidak mendapat tiket dari Pontianak ke Kendari. Ia kemudian mencari tiket penerbangan lain dan mendapatkannya dari Surabaya. Hartono berangkat dari Pontianak ke Surabaya pada Jumat, 22 Juli 2018.

"Ini baru saya dapat penjelasan, tiket ke Kendari dari Pontianak tidak ada makanya cari yang berangkat sekarang dapatnya dari Surabaya. Dari Surabaya beli tiket ke Kendari dan transit di Jakarta," ujar Nanang dikutip Kriminologi.id, Jakarta, Senin, 30 Juli 2018.

Nanang menegaskan ada beberapa prosedur yang dilanggar Hartono yakni surat izin ke Kendari dan membawa narkoba tanpa surat izin meskipun yang bersangkutan merupakan wakil direktur Reserse Narkoba Polda Kalbar.

"Surat izin itu hanya ke Jakarta dan ke Kendari tidak ada, termasuk surat bawa sabu-sabu," kata Nanang.

Menurut Nanang, Hartono mendapat sabu-sabu dari salah seorang anak buahnya saat bertemu di Bandara Soekarno-Hatta. Hartono berdalih jika dirinyalah yang akan membawa sabu-sabu tersebut ke laboratorium.


Sumber : kriminologi.id

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index