Riauaktual.com -  Jambret yang merajalela di DKI Jakarta yang sempat membuat resah, akhirnya membuat Polda Metro Jaya bertindak.

Aksi para pelaku itu pun tak segan-segan melukai bahkan membunuh calon-calon korbannya.

Yang paling menonjol adalah peristiwa di Cempaka Putih, Jakarta Pusat dan Jalan HR Rasuna Said, Pakojan, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.

Dalam dua peristiwa itu, kedua korbannya pun sampai meninggal dunia.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, dalam satu pekan pihaknya sudah melakukan operasi cipta kondisi.

Dalam operasi tersebut, pihaknya berhasil menjaring 243 orang yang diduga melakukan tindakan kejahatan.

Demikian disampaikan Argo kepada awak media di Mapolda Metro Jaya, Jumat (13/7/2018).

Operasi itu sendiri dilakukan pihaknya sejak tanggal 6 hingga 12 Juli 2018.

“Jajaran Polda Metro Jaya telah menahan 243 orang untuk dugaan premanisme, jambret, curat, curas, curanmor dan tindak kriminal lainnya,” beber Argo.

Tak hanya itu, pihaknya juga membina sekitar 1.237 orang lainnya.

“Itu kita serahkan kepada dinas sosial,” lanjut Argo.

Dari upaya untuk menekan tindak kriminalitas jalanan itu, sambungnya, pihaknya juga telah memberikan tindakan tegas terhadap sejumlah pelaku jambret.

Tindakan tegas itu, selain sesuai dengan perintah Kapolri Jendral Tito Karnavian, juga karena para pelaku melakukan perlawanan saat ditangkap.

“Petugas juga terpaksa melakukan tindakan tegas terukur kepada 11 orang yang meninggal dunia saat perjalanan menuju rumah sakit,” ungkap dia.

Mantan Kabid Humas Polda Jatim itu menambahkan, selain itu, ada juga sejumlah pelaku tindak kejahatan lainnya yang terpaksa dilumppuhkan.

“Sedangkan 41 orang terpaksa dilumpuhkan dengan tembakan di kakinya,” pungkas Argo.

Sumber : pojoksatu.id